Gandeng MRT, Anies Luncurkan Layanan Digital Ramah Disabilitas 'DINA'

3 Desember 2021 16:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau fasilitas layanan digital yang ramah bagi penyandang disabilitas bernama DINA (Digital Intelligent Assistant) di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia, Jumat (3/12). Foto: Pemprov DKI Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau fasilitas layanan digital yang ramah bagi penyandang disabilitas bernama DINA (Digital Intelligent Assistant) di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia, Jumat (3/12). Foto: Pemprov DKI Jakarta
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama PT MRT Jakarta hari ini meluncurkan layanan digital yang ramah bagi penyandang disabilitas bernama DINA (Digital Intelligent Assistant). Peluncuran layanan ini bersamaan dengan peringatan Hari Disabilitas Internasional 2021.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, Anies menegaskan dukungan Pemprov DKI untuk menghadirkan kesetaraan bagi seluruh warganya. Termasuk dalam memfasilitasi kelompok penyandang disabilitas.
“Kami di Pemprov DKI Jakarta memiliki komitmen untuk memberikan fasilitas yang setara bagi seluruh warga. Sebagian dari warga kita membutuhkan pelayanan khusus, seperti saudara kita penyandang disabilitas,” ungkap Anies dalam keterangannya, Jumat (3/12).
“Fasilitas ini (DINA) menjadi penanda bahwa masyarakat penyandang disabilitas bisa ke mana saja. Jika memperoleh dukungan pelayanan, mereka akan bisa mendapatkannya melalui DINA ini,” lanjutnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau fasilitas layanan digital yang ramah bagi penyandang disabilitas bernama DINA (Digital Intelligent Assistant) di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia, Jumat (3/12). Foto: Pemprov DKI Jakarta
Anies menuturkan, Pemprov DKI dalam setiap perencanaan fasilitas ramah difabel turut melibatkan penyandang disabilitas. Sehingga, fasilitas yang disiapkan sesuai dengan kebutuhan mereka, termasuk mereka yang harus diberi treatment berbeda-beda.
Ia yakin apabila penyandang disabilitas sebagai salah satu kelompok rentan di Jakarta difasilitasi dengan baik, maka masyarakat lainnya juga akan terfasilitasi.
ADVERTISEMENT
“Karena, penyandang disabilitas ini bukan hanya jenisnya yang bervariasi, tapi juga di tiap jenis ada spektrum yang berbeda-beda. Kita ingin semua spektrum terfasilitasi," tegas Anies.
“Jadi, kami selalu sampaikan, bila empat unsur masyarakat yang terdiri dari penyandang disabilitas, lansia, anak-anak dan perempuan ini terfasilitasi, insyaallah elemen rakyat yang lain juga terfasilitasi,” lanjut dia.

Anies Tegaskan Prinsip Kesetaraan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kiri) didampingi Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William P Sabandar meninjau stan aplikasi Petanetra di Stasiun MRT Bundaran HI. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Pada momen itu juga, Anies mengingatkan warga Jakarta agar menghindari sikap ableism, yaitu perasaan dan cara pandang yang membuat kita seolah memiliki kelebihan di atas para penyandang disabilitas.
“Kita harus hindari ableism, perasaan bahwa semua itu memiliki kelebihan di atas penyandang disabilitas. Semua memiliki kesetaraan, kesamaan, hanya terdapat kebutuhan yang berbeda-beda. Nah, prinsip ini yang diadopsi di Jakarta. Maka dari itu, saya apresiasi MRT yang sudah memfasilitasi,” ucap Anies.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau fasilitas layanan digital yang ramah bagi penyandang disabilitas bernama DINA (Digital Intelligent Assistant) di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia, Jumat (3/12). Foto: Pemprov DKI Jakarta
Sementara itu, Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar menjelaskan, ada tiga stasiun yang dipasang fasilitas DINA, yakni Stasiun Lebak Bulus, Blok M, dan Bundaran HI. Nantinya, layanan ramah disabilitas ini akan dipasang di seluruh stasiun.
ADVERTISEMENT
“Hari ini kami memfungsikan layanan digital yang ramah disabilitas yang kita sebut dengan nama DINA. Inisiatif ini pertama di Indonesia, dan di dunia baru ada tiga negara yang mengaplikasikan, yakni Amerika Serikat, Kanada, dan Hong Kong,” jelas William.
“Ini adalah inisiatif yang didasarkan pengalaman melayani penumpang selama ini. Mereka transformasikan ke dalam sebuah teknologi yang dapat melayani semua pelanggan tetapi amat ramah disabilitas. Karena dengan adanya teknologi video call, operator yang bertugas pada operation center di HI ini bisa berkomunikasi langsung dengan teman-teman penyandang disabilitas,” tandasnya.