Ganjar: 1 Tahun Jokowi-Ma'ruf Kita Digempur COVID-19, Harus Belajar Lebih Keras

4 November 2020 22:41 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: Instagram/@ganjarpranowo
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: Instagram/@ganjarpranowo
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan tanggapannya terhadap 1 tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf yang jatuh pada 20 Oktober lalu.
ADVERTISEMENT
Ganjar mengatakan, satu tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf tidak berjalan dengan mulus karena adanya pandemi COVID-19. Indonesia sendiri baru mengumumkan kasus pertama di daerah Depok pada awal April 2020.
"Satu tahun pemerintah Pak Jokowi rupa-rupanya gempuran pandemi ini buat kita berkaca, kaca yang cukup besar itu ingatkan kita membangunkan kita semua dari tidur kita," kata Ganjar saat menjadi pembicara dalam diskusi virtual di acara Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Sebelas Maret Surakarta, Rabu (4/11).
"Apa itu tidur kita? Ketika dulu banyak orang hebat dan baca buku, proyeksi teknologi akan berkembang cepat, revolusi industri 4.0 akan berubah cepat," tambah dia.
Politikus PDIP itu mengatakan, COVID-19 sangat berbahaya karena tak kasat mata dan bisa memporak-porandakan banyak hal. Ia menilai, pandemi COVID-19 menjadi pengingat untuk bangun konsolidasi semua sumber daya agar dapat keluar dari masalah ini.
ADVERTISEMENT
"Sekarang banyak terjadi. Kita mulai pahami ternyata politik kesehatan kita ternyata belum tahu betul merespons pandemi. Meski pernah belajar dari SARS-Mers, flu Spanyol, nampaknya belajarnya masih kurang, pandemi membuat kita harus belajar jauh lebih keras lagi. Maka perguruan tinggi jadi tempat penting," ucap Ganjar.
Selain itu, Ganjar menilai diperlukan ketegasan hingga seni terutama dalam memimpin masyarakat. Sebab, tanpa adanya itu, penanganan COVID-19 tidak akan berjalan dengan baik.
"Istilah Presiden gas dan rem jadi seni dalam memimpin, sense dalam memimpin. Ini disrupsi yang dipercepat oleh si COVID, COVID ini geli betul dia angkat bendera start tanpa aba-aba, maka yang tak siap pasti tergilas. Itulah kreatif inovatif jadi kunci," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, penularan virus corona di Indonesia belum mereda. Tercatat jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia kini sebanyak 421.731 orang di mana 353.282 sembuh dan 14.259 meninggal.