Ganjar Akan Siapkan SDM Terampil di Kawasan Industri Terpadu Batang

9 Juni 2022 0:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mengunjungi Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (8/6/2022). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mengunjungi Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (8/6/2022). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memastikan akan menyiapkan SDM terampil untuk bekerja di kawasan industri terpadu Batang. Selain itu, akan dibangun sekolah vokasi di sana.
ADVERTISEMENT
"Akan ada sekolah vocational school, sekolah SMK, yang akan berpartner dan akan dibuat itu di Batang. Jadi SDM-nya juga akan di kita. Sebanyak 20.000 yang nanti akan bisa terserap," kata Ganjar di Puri Gedeh, Rabu (8/6).
Sebelumnya Presiden Jokowi meresmikan pembangunan tahap dua industri baterai listrik di kawasan industri terpadu Batang.
Jokowi mengatakan, total investasi pembangunan tersebut mencapai Rp 142 triliun dan akan menyerap 20.000 tenaga kerja.
Ganjar menjelaskan, dalam mempersiapkan SDM ini akan dilakukan dari perbaikan kurikulum hingga man powernya. Dia menargetkan persiapan ini berjalan satu hingga dua tahun ke depan.
"Pemerintah mesti menyiapkan kurikulum yang pas, teaching industry-nya siap, sekolahnya siap, dan ini mesti ketemu sehingga man power planningnya mesti kita siapkan dengan baik," jelas Ganjar.
ADVERTISEMENT
"Dan itu hitungannya ndak lama, 1 tahun atau 2 tahun mesti beres. Ini kita harapkan akan berjalan," lanjut dia.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di kawasan industri Batang. Foto: Dok. Istimewa
Lebih lanjut. Ganjar menuturkan, pihaknya tetap akan terbuka pada sekolah SMK di seluruh Jateng terkait persiapan SDM ini.
Dia menyebut, sekolah SMK perlu menyesuaikan peralatan hingga metodologi mengajar.
"Seluruh SMK sebenarnya sangat terbuka untuk itu. Nanti kira tawarkan industri mana yang siap, sekolahnya kita siapkan. Sehingga mungkin perlu peralatan baru, metodelogi-metodelogi mengajar, termasuk kurikulumnya bisa kita fitting dengan itu, sehingga teknologi masa depannya yang sekarang disiapkan betul-betul dapat," tutup dia.