Ganjar Minta Wali Kota Tegal Ajukan PSBB ke Pemerintah Pusat Jika Ingin Lockdown

2 April 2020 18:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat jumpa pers terkait positif corona di Jateng. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat jumpa pers terkait positif corona di Jateng. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengevaluasi kebijakan dalam penanganan virus corona. Termasuk kebijakan karantina wilayah atau lockdown.
ADVERTISEMENT
Dia meminta Dedy menyelaraskan kebijakan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dalam PP itu, Pemda bisa membatasi pergerakan orang dan benda yang di wilayahnya, tapi harus dengan persetujuan Menkes Terawan Agus Putranto.
“Sekarang kita minta (Pemkot Tegal) menyesuaikan dan evaluasi. Pelaksanaannya seperti apa, termasuk yang mesti dilakukan,” ucap Ganjar, Kamis (2/4).
Pemkot Tegal, menurut Ganjar, harus mengatur ulang skenario penanganan COVID-19. Termasuk menghadapi pemudik yang datang dari Jakarta yang dinilainya dapat memperluas penyebaran corona.
“Tidak hanya Tegal, tapi seluruh kabupaten/kota untuk menyiapkan diri dalam skenario, termasuk skenario ketika yang di Jakarta kembali ke daerahnya. Maka ini akan bertambah. Bagaimana pencegahan dari sisi kesehatan, jaring pengamanannya,” ucapnya.
Sejumlah pembatas dipasang untuk menutup jalan ke arah Alun-alun Kota Tegal, Jawa Tengah. Foto: ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Ganjar mengaku intens berkoordinasi dengan Dedy terkait penanganan corona, terlebih sejak adanya lockdown. Dari komunikasi tersebut, ia memahami seluk beluk lockdown Kota Tegal.
ADVERTISEMENT
Keputusan tersebut Dedy tersebut juga sempat menjadi salah satu topik pembicaraan saat Ganjar rapat melalui konferensi video bersama Presiden Jokowi. Dia pun dengan gamblang bisa memberi penjelasan.
"Tapi Pak Wali Kota enak orangnya. Tegal kemarin bersama Papua dibahas oleh pusat. Maka waktu saya ditanya, enggak kok pak. Ceritanya tidak seperti itu. Mereka hanya ingin menutup jalan saja," kata Ganjar.
Selanjutnya, terkait PP PSBB, Ganjar meminta para kepala daerah tidak buru-buru memutuskan status PSBB untuk diajukan ke Menkes Terawan. Menurutnya segala aspek harus dipertimbangkan, dari koordinasi sampai kesiapan anggaran.
“Cara ini jauh lebih baik. Daripada statement dulu, nanti kebingungan. Lebih baik, menyiapkan dulu baru statement,” ucapnya.
Ganjar mencontoh Bupati Wonogiri Joko Sutopo aktif berkomunikasi dengannya dalam menangani COVID-19. Termasuk, terkait realokasi anggaran.
ADVERTISEMENT
"Dia berhasil mengumpulkan Rp 100 miliar lebih. Nah Kota Tegal saya minta untuk belajar itu. Karena mereka sudah terlanjur menyiapkan, tapi anggarannya belum siap, sekarang saya minta untuk dikejar. Tolong dikejar, Anda siapkan semua agar tidak ada yang ditinggal," kata Ganjar.
--------
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!