Ganjar Ngobrol Asyik dengan Petani Tembakau di Gubuk, Bahas Cuaca hingga Harga

6 September 2021 15:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bertemu petani tembakau Wonosobo yang menjemur tembakau di Jalan Temanggung-Parakan. Foto: Pemprov Jawa Tengah
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bertemu petani tembakau Wonosobo yang menjemur tembakau di Jalan Temanggung-Parakan. Foto: Pemprov Jawa Tengah
ADVERTISEMENT
Karman (50) tak pernah menyangka bisa bertemu dengan orang nomor satu di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Apalagi, pertemuan itu berlangsung tanpa disengaja, saat ia bersama keluarganya sedang menjemur tembakau di pinggir jalan.
ADVERTISEMENT
Karman adalah petani tembakau asal Wonosobo. Karena cuaca di daerahnya kurang mendukung, ia rela mengangkut tembakaunya untuk dijemur di pinggir jalan Temanggung-Parakan karena panas yang cukup bagus.
Saat asyik menjemur tembakau itulah, rombongan mobil berwarna hitam tiba-tiba berhenti di pinggir jalan, tempat Karman menjemur tembakau. Dari dalam mobil, keluar pria berambut putih yang langsung membuat Karman terkejut.
Ganjar hari itu memang sedang mengecek sejumlah gudang tembakau di Temanggung. Ia ingin memastikan tembakau petani terbeli saat musim panen ini.
"Lho Pak Ganjar?," sapa Karman sambil tersenyum.
"Lagi nopo niki pak? (sedang apa ini pak?), niki mbakone sampeyan? (ini tembakaunya bapak?)," tanya Ganjar.
Ganjar pun langsung jongkok sambil melihat-lihat tembakau milik Karman. Keduanya pun asyik ngobrol, diikuti beberapa keluarga Karman yang ada di belakangnya.
ADVERTISEMENT
"Kulo saking Wonosobo Pak (saya dari Wonosobo), niki nunut njemur mbako (ini numpang menjemur tembakau)," ucapnya.
"Lha kok adoh men (kok jauh sekali), di sana ndak ada panas ya?," tanya Ganjar yang kemudian dibenarkan Karman.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo duduk lesehan di gubuk sederhana petani tembakau. Foto: Pemprov Jawa Tengah
Ganjar pun menggali informasi tentang tembakau pada Karman. Ia bertanya tentang hasil panen, harga jual, hingga berapa penghasilan dari bertani tembakau.
Tak hanya ngobrol, Ganjar juga menyempatkan diri menengok gubuk sederhana yang dibangun Karman untuk istirahat. Gubuk itu dibuat dari anyaman bambu tempat menjemur tembakau yang digelari terpal di bagian bawah. Di dalam gubuk itu, Ganjar menemukan perbekalan Karman dan juga lintingan tembakau.
"Wah iki, iso nglinting dhewe. Niki nggeh mbakone njenengan pak? Wah mbakone dhewe diudut dhewe (tembakaunya sendiri dirokok sendiri). Lha iki bontote wis telas Pak, sampun dahar to (ini bekalnya sudah habis, sudah dimakan ya?)," jelasnya sambil membuka rantang perbekalan Karman.
ADVERTISEMENT
Cukup lama Ganjar ngobrol dengan Karman di tempat itu. Obrolan dan candaan antara Ganjar dan Karman membuat suasana jadi gergeran (seru penuh canda tawa).
Sebelum pamit melanjutkan perjalanan, Ganjar memberikan hadiah untuk Karman berupa masker, vitamin, dan kaos.
"Nggih mpun kulo ajeng lanjut, kulo doake panjenengan sehat, mbakone payu (saya doakan bapak sehat, tembakaunya laku). Tetap jaga prokes njih," pungkasnya.
Karman mengaku sangat terkejut dengan kedatangan Ganjar. Ia tak menyangka, Ganjar mau mendatanginya saat sedang menjemur tembakau. Apalagi, Ganjar mau duduk lesehan di gubuk sederhananya.
"Engggak tahu, kaget banget. Kok ada Pak Ganjar di sini, Enggak nyangka saya, beliau mau mampir," ucapnya.
Saat ngobrol bersama, Karman mengatakan, Ganjar bertanya banyak hal soal tembakau. Kepada Ganjar, Karman mengatakan, harga tembakau masih jauh dari harapan petani.
ADVERTISEMENT
"Saya nanam 2.000 batang, harganya sekarang kurang bagus, tapi tetap bersyukur dan harapannya bisa laku," pungkasnya.