Ganjar Pranowo Ajak Nirina Zubir Mengikuti Tour de Borobudur

30 Agustus 2020 15:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lewat event Tour de Borobudur, Ganjar Pranowo ingin menunjukkan kepada wisatawan mengenai simulasi kebiasaan baru dalam pariwisata dan olahraga, salah satunya dengan bersepeda. Foto: dok. Pemprov Jateng
zoom-in-whitePerbesar
Lewat event Tour de Borobudur, Ganjar Pranowo ingin menunjukkan kepada wisatawan mengenai simulasi kebiasaan baru dalam pariwisata dan olahraga, salah satunya dengan bersepeda. Foto: dok. Pemprov Jateng
Selama pandemi, terlihat peningkatan drastis pengguna sepeda. Bagaimana tidak, bersepeda dapat menjadi olahraga yang menyenangkan di semua kalangan. Melihat hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengadakan acara Tour de Borobudur.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengajak Nirina Zubir mengikuti acara Tour de Borobudur (TDB) 2020 (15/8). Menempuh jarak dari Semarang ke Candi Borobudur di Magelang sepanjang 100 km, Nirina tampak lelah mengikuti rute gowes tersebut.
Bersama suami, Ernest Fardiyan Syarif, pemeran Mae di film Get Married ini beradu kecepatan dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan istri, Siti Atikoh. Meski lelah, namun pemandangan alam Jawa Tengah yang asri membuat Nirina begitu semangat menggowes pedal sepedanya itu.
"Iya seneng banget karena dipercaya pak Ganjar dan ibu untuk sepedaan bareng. Jaraknya lumayan, 115 km katanya. Makanya itu, saya itu undangan, tapi kok ya bikin jantungan," kata Nirina.
Menurut Nirina, meski ia sering bersepeda, rute Tour de Borobudur menjadi tantangan tersendiri. Bagaimana tidak, jalur sepeda yang memiliki banyak tanjakan terjal tersebut membuatnya cukup kepayahan.
"Ini bukan jarak terjauh sih, karena jarak gowes saya terjauh 1.200 km. Tapi ini kan Semarang ya, yang kita tahu daerah ini paling banyak tanjakannya. Rutenya bikin deg-degan, tapi ya bismillah, yang penting kita jalan-jalan dan senang-senang," terangnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, awalnya pihaknya ragu untuk menyelenggarakan ajang Tour de Borobudur tahun ini. Sebab, pandemi COVID-19 masih melanda.
"Tapi teman-teman cukup kreatif, kalau biasanya event dilaksanakan sehari dengan ribuan peserta, kali ini kita pecah-pecah. Setiap akhir pekan kita adakan, sehingga harapannya semua bisa ikut dengan waktu pelaksanaan yang lebih panjang," katanya.
Dengan cara itu, maka event sport and tourism di Jawa Tengah tetap bisa jalan. Sambil dalam pelaksanaannya, peserta diharapkan mampu kampanye bagaimana protokol kesehatan bisa dilaksanakan.
"Ini sekaligus promosi kebiasaan baru dalam olahraga dan pariwisata. Jadi pariwisata tetap jalan, tapi dengan protokol kesehatan ketat. Maka dengan event ini, kita tunjukkan kepada wisatawan tentang simulasi kebiasaan baru dalam pariwisata dan olahraga," jelasnya.
Karena peserta kali ini banyak yang dari luar Jawa Tengah, maka Ganjar sekaligus memperlihatkan kesiapan Jateng dalam mengelola pariwisata di Jawa Tengah.
"Mereka kami ajak melihat Borobudur, Balkondes dan tempat-tempat sentra UKM Jateng yang ada di sana. Mereka kita ajak piknik, biar mengerti bahwa pariwisata Jateng sudah berjalan karena sudah mempersiapkan diri dengan protokol kesehatannya." pungkasnya.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah