Ganjar Siapkan Strategi Antisipasi Kekeringan di Jawa Tengah

2 Juli 2019 12:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut kekeringan di wilayahnya telah diantisipasi dengan baik. Menurut Ganjar, kekeringan terjadi hampir setiap tahun di sejumlah daerah yang ada di Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Karena saban tahun itu, penanganan dampak kekeringan hampir tidak jauh berbeda. Puncak kemarau di Jateng diprediksi akan terjadi berbeda dengan di beberapa wilayah lain.
Ada yang mulai Agustus, Oktober bahkan November. Ganjar mengatakan telah memetakan daerah yang mengalami kekeringan.
"Petanya sudah jelas, data kita sudah cukup lengkap. 31 kota kabupaten dipastikan akan ada yang terkena kekeringan, tersebar di 287 Kecamatan dan di 1.319 desa," kata Ganjar, di Semarang, Selasa (2/7).
Seorang petani berdiri di tengah sawahnya yang mengalami kekeringan di Desa Kademangaran, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Senin (24/6). Foto: ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Selain memetakan wilayah, Ganjar juga meminta jajarannya memetakan seluruh potensi yang akan terdampak kekeringan. Sehingga, pemberian bantuan seperti dropping air, kesehatan, hingga soal penanganan kebakaran hutan bisa segera disosialisasikan.
Beberapa daerah, kata Ganjar, hingga hari ini sudah mulai mengalami kekeringan. Seperti yang terjadi di Boyolali, Grobogan, Temanggung dan Wonogiri.
ADVERTISEMENT
Sementara soal kekeringan di lahan pertanian, Ganjar sudah mendapat laporan. Menurut Ganjar, solusi menghadapi kekeringan pada lahan pertanian adalah penyesuaian pola tanam.
"Kalau pola tanamnya tidak sesuai itu akan kena risiko, maka ada dua caranya. Pertama bantuan cadangan benih nasional, kedua mudah-mudahan mereka mengasuransikan, sehingga kalau puso bisa diklaimkan," terang Ganjar. "Mudah-mudahan kemaraunya tidak terlalu panjang".