Ganjar Soal Banyaknya Kasus Positif COVID-19 Baru di Kota Tegal: Tesnya Tambahi

7 Agustus 2020 14:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai acara pelantikan virtual pejabat lingkungan Pemerintah Provinsi Jateng di Gedunf Gradhika. Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai acara pelantikan virtual pejabat lingkungan Pemerintah Provinsi Jateng di Gedunf Gradhika. Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku sudah berkomunikasi dengan Wali Kota Tegal Deddy Yon dan Wakil Wali Kota Jumadi terkait temuan 26 kasus baru di Kota Bahari.
ADVERTISEMENT
Ganjar meminta agar seluruh lapisan masyarakat di Kota Tegal kembali waspada. Selain itu, kata Ganjar, sosialisasi harus terus dilakukan dan tes masif jangan berhenti.
“Tesnya tambahi, kalau perlu di-blebeg (digencarkan) tesnya gitu lho. Jangan sampai kemarin sudah bagus, kemudian tiba-tiba ada karena kita tidak ngetes intens,” kata Ganjar, Jumat (7/8).
“Maka kita bantu lakukan tes. Ada 200-an belum keluar. Mudah-mudahan hari ini keluar. Total sekitar 500 dites,” imbuhnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai acara pelantikan virtual pejabat lingkungan Pemerintah Provinsi Jateng di Gedunf Gradhika. Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
Disinggung soal penambahan kasus di Kota Tegal di laman corona.jatengprov.go.id yang belum diperbarui, Ganjar mengatakan hal ini akan segera dievaluasi dan diperbarui.
Mengko tak kon ne upload, durung sempet yak e (nanti saya suruh upload, belum sempat mungkin),” kata Ganjar.
Soal adanya isu Pemerintah Kota Tegal sengaja menutupi temuan kasus, Ganjar menjelaskan bahwa hal itu tidak benar. Menurutnya, bukan menutupi, namun saat ini Pemkot Tegal merasa sudah masuk zona hijau.
ADVERTISEMENT
“Enggak-enggak, bukan menutupi. Karena mereka mungkin merasa bahwa Kota Tegal sudah hijau. Sudah merasa, bukan ditutupi. Maka merasa tenang,” ujarnya.
Ganjar tak memungkiri bahwa predikat zona hijau membuat Pemkot Tegal tidak melakukan tes masif. Bahkan, kata Ganjar, sempat meminta izin untuk membubarkan Gugus Tugas yang akhirnya diganti jadi relawan mandiri.
“Ya mungkin kemudian tidak melakukan to, wong dulu izin sama saya gugus tugas mau dibubarke kok. Ngko sek broo, kene rung rampung, (nanti dulu bro, ini belum selesai),” kata Ganjar
Ganjar berharap temuan ini menimbulkan kesadaran baik dari pemerintah maupun warga Kota Tegal untuk kembali waspada bahwa pandemi COVID-19 belum usai.
“Sekarang dengan adanya bantu tes mudah-mudahan yang ada di Kota Tegal jadi sadar. Oh ada toh 26, yang lain berapa. Kami komunikasi dengan Pemkot, untuk kami bantu. Tenang aja Kota Tegal, Anda enggak sendirian, kami bantu, jadi datanya buka,” ujar Ganjar.
ADVERTISEMENT
Pemkot Tegal pernah menjadi berita karena memberlakukan lockdown lokal pada bulan Maret 2020 selama seminggu untuk mencegah penularan corona. Puluhan jalan yang menghubungkan dengan luar kota ditutup dengan beton.
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona