news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ganjar soal Siswa di Rembang Terpaksa ke Sekolah karena Tak Punya HP: Cara Benar

24 Juli 2020 18:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengenakan pakaian adat Suku Kenyah Kalimantan Timur. Foto: Humas Pemprov Jateng
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengenakan pakaian adat Suku Kenyah Kalimantan Timur. Foto: Humas Pemprov Jateng
ADVERTISEMENT
Seorang pelajar SMP di Kabupaten Rembang bernama Dimas Ibnu Elias viral karena tetap bersekolah meski sendirian di dalam kelas. Belakangan diketahui, hal itu dilakukannya lantaran tak memiliki ponsel pintar.
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membenarkan cara yang dilakukan Dimas. Ganjar mengatakan, bila ada Dimas yang lain, maka guru bisa mendatangi siswa atau siswa itu tetap ke sekolah.
“Saya lihat sudah ada pihak yang membantu. Itu bagus. Tapi kalau ada lagi yang lain yang sama dengan Dimas dan belum ada yang membantu, sebenarnya cara belajar ke sekolah seperti Dimas itu cara yang benar. Guru punya kepedulian apakah mendatangi atau anaknya bisa diajari di sekolah,” ucap Ganjar, Jumat (24/7).
Ganjar mengatakan, siswa dengan persoalan seperti Dimas pasti ada. Maka, kata Ganjar, solusi perlu dicari dan dilakukan. Ganjar mengatakan, masih banyak guru yang peduli dengan keadaan siswa yang kesulitan mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
ADVERTISEMENT
“Banyak guru yang mendatangi muridnya, mengajari dari rumah ke rumah karena memang ada kekurangan. Apakah areanya blank spot atau tidak memiliki peralatan untuk itu. Menurut saya itu bagus, cara itu yang bisa menjadi solusi,” jelasnya.
Lantaran pandemi yang belum tampak akan berakhir ini, Ganjar juga meminta pemerintah darerah untuk menyiapkan infrastruktur pendukung bagi siswa yang kesulitan seperti Dimas.
“Daerah mesti menyiapkan. Kalau belum bisa, maka daerah harus menyiapkan model pembelajaran tatap muka dengan murid terbatas dan harus dengan protokol kesehatan ketat,” katanya.
Dengan kasus Dimas ini, Ganjar juga membolehkan bila ada sekolah yang tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Tentunya, lanjut Ganjar, dengan protokol kesehatan yang ketat dan jumlah siswa yang dibatasi.
ADVERTISEMENT
“Kalau satu atau lima bahkan sepuluh siswa itu masih bisa. Sebenarnya ini kan cerita protokol kesehatan, tinggal nanti dipantau apabila memang pembelajarannya harus seperti itu. Semua harus dilakukan demi akses proses belajar mengajar anak bisa berjalan baik,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Rembang, Isti Chomawati ,menjelaskan, Dimas mulai melakukan aktivitasnya itu sejak Rabu (22/7) lalu. Dalam sehari, Dimas mengikuti tiga mata pelajaran.
“Mas Dimas datang ke sekolah jam 07.00 WIB. Biasa diantar orang tuanya naik sepeda ontel. Ya memang Mas Dimas sendirian di sini, jadi ada tiga mata pelajaran selama sehari, ada tiga guru yang mengajar Mas Dimas langsung, lainnya kan via daring,” tutur Isti kepada wartawan.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
ADVERTISEMENT