Geger Dugaan Skandal Chatting Sekda Bondowoso dengan Dokter PNS

27 Agustus 2020 18:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Whatsapp. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Whatsapp. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Masyarakat Kabupaten Bondowoso, Jatim, dikagetkan dengan beredarnya tangkapan layar percakapan WhatsApp diduga antara Sekda Bondowoso, Syaifullah, dengan dokter PNS bernama Hayu Hening Handayani. Atas ramainya konten itu, Hayu mendatangi rumah dinas Bupati Bondowoso, Salwa Arifin, pada Kamis (27/8).
ADVERTISEMENT
Hayu mendatangi rumah dinas itu untuk mengadukan permasalahan percakapan yang tersebar. Akan tetapi, Salwa sedang berada di luar kota. Akhirnya, ia mendatangi Gedung DPRD Bondowoso.
"Kan wajar, saya juga warga Bondowoso. Sudah, ya," ujar Hayu ketika ditanya maksud kedatangannya ke Gedung DPRD, Kamis (27/8).
Kepada wartawan, ia mengaku telepon seluler miliknya telah raib. Meski begitu, ia tak menyebutkan waktu kejadian kehilangan gawainya. Hilangnya gawai itu diduga menjadi sebab chatting dengan Syaifullah tersebar.
"HP hilang iya," ujar Hayu kepada awak media, Kamis (27/8).
Terkait percakapan itu, Syaifullah mengaku pihaknya telah menjalin komunikasi dengan Hayu melalui aplikasi WhatsApp. Ia mengatakan, awal mula komunikasi itu dari keluhan Hayu yang kesal dengan layanan proses perceraian.
ADVERTISEMENT
"Hayu pernah berkeluh kesah terhambat, sehingga untuk menikah tidak bisa. Saya minta inspektorat untuk periksa. Dalam proses ini saya tunjukkan bersabar dengan anaknya. Ya, seperti di chat itu," ujar Syaifullah, Kamis (27/8).
Ia menyangkal chatting dengan Hayu itu dalam konteks menjalin hubungan gelap. Ia mengaku gawainya telah diretas.
"Masalah WA (WhatsApp) itu ya mungkin disadap. Tapi, demi Allah saya tidak melakukan apa-apa. Dia punya suami. Percakapan, semua orang melakukan itu, tapi kalau yang sampai kotor-kotor enggak ya. Bersentuhan pun enggak," tegasnya.
Syaifullah mengungkapkan, banyak PNS perempuan lain yang menjalin komunikasi dengannya untuk menyampaikan persoalan terkait tugas kedinasan.
"Bukan hanya Hayu, wanita-wanita lain banyak. Jika wanita (PNS) melakukan perkawinan sebelum ada izin Bupati, kena dia pelanggaran. Hayu ini dengan cepat dia akan kawin. Jadi, satu dua bulan menikah. Itu yang saya bantu," paparnya.
ADVERTISEMENT
Syaifullah berencana menempuh jalur hukum dengan melaporkan orang yang menyebarluaskan komunikasi elektroniknya dengan Hayu.
"Semuanya terekam, tidak bisa lari mereka. Itu mudah dilacak. Di Facebook ada walaupun mereka lari. Banyak wartawan mau jadi saksi," tambahnya.
Sebelumnya, beredar luas tangkapan layar sebanyak 44 buah pesan WhatsApp yang diduga merupakan percakapan antara Syaifullah dan Hayu sejak Februari hinga Juli 2020.
Salah satu isi pesan itu adalah ungkapan mesra dan janjian untuk bertemu di sejumlah tempat yang berbeda. Seperti kata-kata 'ayah' dan 'sayang' hingga pantun dan puisi. Bahkan, ada juga foto yang diduga Syaifullah dalam percakapan tersebut.
Selain itu, ada juga tautan berita serta foto-foto yang menunjukkan mereka tengah menangani COVID-19.
ADVERTISEMENT