Gelombang Corona Lebaran 2021 Lebih Dahsyat dari Awal Tahun, Ini Analisisnya

21 Juni 2021 11:01 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga yang menggunakan masker melintasi mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di kawasan Tebet, Jakarta. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Warga yang menggunakan masker melintasi mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di kawasan Tebet, Jakarta. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
ADVERTISEMENT
Gelombang pertama corona di Indonesia terjadi pada Januari dan Februari 2021 usai libur Natal dan Tahun Baru. Penambahan kasus harian dan mingguan, hingga angka kematian melambung tinggi. Tenaga kesehatan dan rumah sakit kewalahan.
ADVERTISEMENT
Pada Maret 2021, lonjakan kasus COVID-19 kemudian melandai dan berhasil ditekan. Namun pascalibur Lebaran di Mei lalu hingga Juni ini, Indonesia kembali mengalami lonjakan kasus corona.
Infografik Sasaran Prioritas Vaksinasi Corona Tahap III. Foto: Tim Kreatif kumparan
Perlu diwaspadai bahwa kenaikan kasus saat ini cenderung semakin pesat tiap minggunya. Bahkan kecepatan peningkatannya terlihat jelas pada pekan ini.
Kenaikan kasus pada gelombang kedua ini bakal lebih banyak dibanding Januari dan Februari. Berikut analisisnya:
Lonjakan kasus di RI saat ini memang belum setinggi pada Januari dan Februari lalu. Tapi, penambahan kasus COVID-19 saat ini terpantau naik signifikan tiap minggunya.
Penambahan kasus mingguan di Januari-Februari lalu berkisar pada 60, 70, hingga 80 ribu. Kasus pun sempat landai di pertengahan Februari ke angka 50 ribu.
ADVERTISEMENT
Sementara pada Mei-Juni, penambahan kasus kian meroket drastis. Dari penambahan pada minggu hari raya Idul Fitri yang ada di kisaran 20 ribu kasus, naik menjadi 30, 40, dan 50 ribu di awal Juni.
Pada pekan ini, penambahan kasus pun menggila yakni 78.551 kasus, jauh dari pekan sebelumnya. Berikut perbandingan penambahan kasus positif corona pekanan selama 6 pekan pasca libur Nataru dan Lebaran:
Januari-Februari:
4-10 Januari: 62.676
11-17 Januari: 79.903
18-24 Januari: 81.333
25-31 Januari: 89.052
1-7 Februari: 79.523
8-14 Februari: 59.631
Mei-Juni:
10-16 Mei: 26.066
17-23 Mei: 35.470
24-30 Mei 40.821
31 Mei-6 Juni: 39.997
7-13 Juni: 55.320
14-20 Juni: 78.551
Penambahan Kasus Kematian Melonjak Tiba-Tiba
Pemakaman jenazah pasien corona di TPU Desa Bakalankrapyak, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (27/5/2021). Foto: Yusuf Nugroho/Antara Foto
Hampir sama dengan penambahan kasus positif corona, angka kematian akibat COVID-19 di Januari hingga Februari cukup tinggi. Namun, tak jauh berbeda kisaran tiap minggunya, yakni di kisaran 1.300 hingga 1.800 kasus, meski sempat melonjak di angka 2.000 kasus.
ADVERTISEMENT
Sementara pada Mei-Juni, penambahan kasus kematian mingguan berkisar pada 1000 hingga 1.200. Tetapi, cukup mengkhawatirkan bahwa ada penambahan kasus yang drastis dari pekan-pekan sebelumnya.
Yakni ada penambahan 1.783 kasus kematian, dibanding pekan lalu yang bertambah 1.267 kasus. Berikut perbandingan penambahan kasus kematian mingguan selama 6 pekan pasca libur Nataru dan Lebaran:
Januari-Februari
4-10 Januari: 1.395
11-17 Januari: 1.858
18-24 Januari: 1.848
25-31 Januari: 2.163
1-7 Februari:1.558
8-14 Februari: 1.627
Mei-Juni:
10-16 Mei: 1.081
17-23 Mei: 1.235
24-30 Mei: 1.076
31 Mei-6 Juni: 1.208
7-13 Juni: 1.267
14-20 Juni: 1.783
Angka Positivity Rate Naik Drastis
Hari pertama tes antigen secara acak kepada penumpang KRL di Stasiun Bogor pada Senin (21/6). Foto: Dok. Istimewa
Rekor positivity rate Indonesia memang masih tercatat berada pada pekan ke-4 Januari yakni 28,77 persen. Namun, positivity rate ini tak begitu jauh dari pekan sebelumnya yakni pada pekan ke-3 Januari, yang tercatat 27,1 persen. Artinya, kenaikannya tidak tiba-tiba meroket.
ADVERTISEMENT
Lain dengan positivity rate yang naik cukup drastis pekan ini. Pada 14-20 Juni, angka positivity rate corona RI ada di level 17,74 persen, padahal pekan lalu masih di angka 12,41 persen. Naik 5 persen hanya dalam sepekan.
Penambahan Kasus Aktif Mingguan Corona RI Lampaui Januari
Anggota tim pakar Satgas COVID-19, Dewi Nur Aisyah, mengungkap penambahan kasus aktif corona mingguan di RI sudah pecah rekor pekan ini. Sebab, dalam satu pekan atau 6 hari terakhir telah terjadi penambahan 22.350 kasus aktif di RI.
Sebelumnya, rekor penambahan kasus aktif pekanan terjadi pada pekan ke-3 Januari 2021 dengan total 22.000 kasus.
"Dapat dikatakan penambahan ini sangat tinggi. Sama dengan penambahan tertinggi yang terjadi dalam waktu sepekan di pekan ke-3 Januari 2021," kata Dewi dalam Rapat Koordinasi Satgas di YouTube BNPB, Minggu (20/6)
ADVERTISEMENT
Indonesia telah mengalami penambahan 41.300 kasus aktif atau 43,7 persen dalam 16 hari. Dewi mengingatkan bahwa ini harus menjadi peringatan bersama untuk mencari cara agar kasus COVID-19 tak terus melonjak.
"Kita lihat dalam waktu 16 hari terakhir mulai terjadi kenaikan terus-menerus sejak tanggal 3-19 Juni dengan kenaikan 41.300 kasus aktif atau kenaikan sebesar 43,7%. Dari 94.000, saat ini jumlah kasus aktif kita sudah mencapai 135.000," ungkapnya.