Gelombang Kedua Corona di Korsel: 46 Kasus Baru dalam Sehari

23 Juni 2020 12:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga menggunakan masker sebagai upaya pencegahan virus corona berjalan di Stasiun kereta bawah tanah Seoul, Korea Selatan, Kamis (20/2).  Foto: REUTERS / Heo Ran
zoom-in-whitePerbesar
Warga menggunakan masker sebagai upaya pencegahan virus corona berjalan di Stasiun kereta bawah tanah Seoul, Korea Selatan, Kamis (20/2). Foto: REUTERS / Heo Ran
ADVERTISEMENT
Korea Selatan melaporkan penambahan 46 kasus baru infeksi virus corona pada Selasa (23/6).
ADVERTISEMENT
Penambahan ini terjadi usai otoritas kesehatan mengakui kini mereka tengah memerangi gelombang kedua virus corona.
Gelombang kedua corona di Korsel disebabkan musim liburan pada awal Mei lalu. Sejak itu, penambahan rata-rata kasus corona per hari sekitar 35 sampai 50 kasus.
Seorang ayah memakaikan masker kepada anaknya sebagai upaya pencegahan virus corona berjalan di distrik perbelanjaan Myeongdong, Seoul, Korea Selatan. Foto: REUTERS / Heo Ran
Mayoritas kasus terjadi di wilayah metropolitan Seoul, yang dikenal sebagai kawasan padat penduduk.
Menurut keterangan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel (KCDC) dengan penambahan 46 orang, total kasus virus corona di Korsel sebanyak 12.484.
Dari 46 kasus baru Selasa ini, 30 kasus berasal dari warga yang datang dari luar negeri.
Terkait munculnya gelombang kedua, Wali Kota Seoul Park Won-soon menyatakan, social distancing wajib kembali diberlakukan.
Park memperingatkan, bila gelombang kedua tidak cepat dicegah, maka dalam waktu sebulan kasus harian bisa mencapai 800-an orang.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Presiden Korsel Moon Jae-in meyakini munculnya gelombang kedua corona masih bisa dikendalikan.
"Kami temukan dalam lima bulan ini, kalian bisa mencegah virus corona," kata Moon.
"Ini bisa dikendalikan asalkan kalian mengikuti aturan dasar disinfeksi dan pedoman pemerintah," tegas Moon.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.