news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Gelombang Omicron Mereda, Portugal Cabut Sebagian Besar Aturan Pembatasan

18 Februari 2022 3:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja mempersiapkan toko jelang pelonggaran lockdown di Portugal. Foto: Pedro Nunes/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja mempersiapkan toko jelang pelonggaran lockdown di Portugal. Foto: Pedro Nunes/REUTERS
ADVERTISEMENT
Bertambah lagi satu negara di Eropa yang melonggarkan pembatasan kegiatan masyarakat. Portugal akan segera mencabut sejumlah kebijakan tersebut, menyusul menurunnya kasus COVID-19.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, aturan-aturan seperti paspor digital COVID-19 dan aturan isolasi akan dilonggarkan oleh Pemerintah Portugal.
“Ini adalah momen yang sangat penting. Ini adalah salah satu langkah menuju kembali ke kehidupan normal,” ucap Menteri Kabinet Mariana Vieira da Silva dalam sebuah konferensi pers, Kamis (17/2).
Pencabutan sebagian besar pembatasan akan berlaku efektif dalam beberapa hari ke depan. Sebab, kata Vieira da Silva, kebijakan ini masih menunggu persetujuan final dari Presiden Marcelo Rebelo de Sousa.
Aturan wajib menunjukkan paspor digital COVID-19 untuk masuk ke restoran, hotel, atau lokasi-lokasi budaya akan dihilangkan. Tetapi, paspor digital itu masih harus digunakan bagi pelaku perjalanan internasional yang tiba di Portugal.
Pekerja mempersiapkan toko jelang pelonggaran lockdown di Portugal. Foto: Pedro Nunes/REUTERS
Paspor digital COVID-19 Portugal meliputi bukti vaksinasi, bukti sudah sembuh dari COVID-19, atau hasil tes negatif corona.
ADVERTISEMENT
Nantinya, warga tidak perlu lagi menunjukkan bukti hasil negatif COVID-19 ketika memasuki acara-acara besar, bar, kelab malam, dan stadion olahraga.
Pemerintah tak akan lagi menyarankan kerja dari rumah (WFH). Kasus kontak erat dengan pasien positif COVID-19 tidak lagi diwajibkan untuk menjalani isolasi. Namun, pasien yang positif masih harus isolasi.
Meskipun sebagian besar pembatasan akan dihilangkan, warga masih diminta untuk menggunakan masker di ruang publik indoor, seperti transportasi umum atau swalayan.
Ilustrasi vaksinasi COVID-19. Foto: Jacquelyn Martin/Pool/REUTERS
Kasus COVID-19 di Portugal meroket akibat penyebaran varian Omicron pada Desember dan Januari. Puncak kasus corona Portugal terjadi pada akhir Januari, dengan kasus tertinggi sebanyak 65.000 infeksi dalam 24 jam.
Tetapi sejak itu kasus mengalami penurunan. Kini, rata-rata penambahan kasus harian berada di angka 19.000 infeksi. Pada Kamis (17/2), tercatat kasus baru sebanyak 16.488 dan kematian sebanyak 42 jiwa.
ADVERTISEMENT
Varian Omicron menunjukkan gejala yang tidak seberat varian-varian sebelumnya. Tingkat vaksinasi yang tinggi turut berkontribusi dalam pengendalian gelombang Omicron.
Mengutip Our World in Data, sebanyak 90% dari total populasi Portugal sudah divaksinasi dosis lengkap. 58% sudah menerima dosis ketiga atau booster.
Angka rawat inap dan kematian akibat COVID-19 berhasil ditekan, sehingga jumlahnya tidak setinggi saat gelombang-gelombang sebelumnya.
Suasana Kota Lisbon, Portugal usai Corona Melonjak. Foto: Pedro Nunes/REUTERS
“Ini belum menjadi momen untuk mengatakan pandemi sudah berakhir. Tetapi, ini merupakan momen yang sangat signifikan,” tegas Vieira da Silva.
Ia menambahkan, Pemerintah kemungkinan akan mencabut pembatasan-pembatasan yang tersisa dalam lima pekan ke depan, jika kasus rawat inap dan kematian terus merosot.
Selain Portugal, sejumlah negara Eropa seperti Inggris, Irlandia, Denmark, Norwegia, Jerman, dan Belanda juga sudah melonggarkan pembatasan kegiatan akibat COVID-19.
ADVERTISEMENT
Meskipun jumlah kasus positif harian di negara-negara itu masih tinggi, tingkat kematian dan rawat inap cenderung rendah dan bisa dikendalikan.