Gerai McD di Depok Sepi Usai Ramai Kerumunan karena Promo BTS Meal

10 Juni 2021 14:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana gerai McD di Bojongsari, Kota Depok, pada Kamis (10/6) siang.  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Suasana gerai McD di Bojongsari, Kota Depok, pada Kamis (10/6) siang. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Sehari setelah peluncuran promo BTS Meal, gerai McD di Depok terpantau sepi. Salah satunya di gerai McDonald's yang terletak di Bojongsari, Kota Depok. Gerai tersebut terlihat sepi pada Kamis (9/6).
ADVERTISEMENT
Di halaman gerai tersebut, tidak ada antrean sopir ojek online (ojol). Hanya terlihat beberapa mobil yang terparkir. Lengangnya gerai itu sangat berbeda dengan kondisi pada Rabu (8/6). Kemarin, antrean sopir ojol mengular. Bahkan petugas membubarkan kerumunan antrean tersebut.
Kasatpol PP Kota Depok Lienda Ratnanurdianny mengatakan kerumunan itu terjadi karena promosi menu BTS Meal. Gerai McD di Bojongsari, Cinere, dan Ciplaz Depok terpantau padat karena banjirnya orderan tersebut.
Suasana gerai McD di Bojongsari, Kota Depok, pada Kamis (10/6) siang. Foto: Dok. Istimewa
"Yang parah emang di Ciplaz karena ternyata sistemnya error ngga bisa close order sedangkan gerai lain ketika ditegor langsung close order, sistemnya secara otomatis dia berhenti dan beralih ke gerai yang open, jadi bludak ke situ, udah kebangetan jadi kalau ngga ditutup ya susah akhirnya kita lakukan segel," ujar Lienda, Kamis (10/6).
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, sejumlah gerai McD di Depok disegel selama tiga hari. Bahkan pihak manajemen pun diberikan sanksi berupa denda.
"Tapi kalau ngga bayar denda sampai tiga hari kita usulkan pembekuan izin operasional. Maksimal Jumat bayar denda, harus bayar" tegas Lienda.
Lienda mengungkapkan, denda yang dijatuhkan terhadap gerai McD untuk sementara sebesar Rp 5 juta. Apabila gerai tersebut mengulangi hal yang sama dan timbul kerumunan akan dikenakan denda kembali sebesar Rp 10 juta.
Ia menegaskan, dirinya tak mempermasalahkan dengan promosi yang dikeluarkan oleh manajemen. Hanya saja, pihak pengelola harus mengantisipasi antusiasme masyarakat. Salah satunya dengan mengelola pemesanan hingga tidak menimbulkan kerumunan.
"Kalau sudah begini kan kita semua sudah pada tahu ketentuannya tapi ada yang patuh ada yang tidak, sekarang ngga bisa kita jagain tiap hari, ngga cukup tenaga kita," tutup Lienda.
ADVERTISEMENT