Gerakan LGBT Masuk Daftar Hitam Teroris dan Ekstremis di Rusia

22 Maret 2024 20:32 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin berbicara setelah TPS ditutup, di Moskow, Rusia, Senin (18/3/2024). Foto: Maxim Shemetov/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin berbicara setelah TPS ditutup, di Moskow, Rusia, Senin (18/3/2024). Foto: Maxim Shemetov/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gerakan LGBT masuk daftar hitam organisasi teroris dan ekstremis di Rusia. Kantor berita RIA mengumumkan itu pada Jumat (22/3).
ADVERTISEMENT
Langkah Pemerintah Rusia sejalan dengan keputusan Mahkamah Agung pada November lalu yang menetapkan aktivis LGBT sebagai kelompok ekstremis.
Tindakan Pemerintah Rusia menimbulkan kekhawatiran dari kelompok LGBT. Mereka takut akan ditangkap oleh penegak hukum Rusia.
Daftar organisasi teroris Rusia dikelola oleh badan Rosfinmonitoring. Badan ini punya wewenang membekukan aset dan entitas yang masuk daftar terorisme.
“Daftar baru ini mengacu pada gerakan sosial LGBT internasional dan unit strukturalnya,” kata kantor berita RIA seperti dikutip dari AFP.
Selama satu dekade terakhir Presiden Vladimir Putin menekan ekspresi orientasi seksual dan identitas gender rakyat Rusia. Ia menyebut nilai-nilai keluarga Rusia berbeda dengan Barat.
Putin juga mengeluarkan Undang Undang yang melarang promosi hubungan seksual sejenis, serta melarang perubahan gender.
ADVERTISEMENT