Gerakan Makan Sayur Digalakkan di Bekasi: Kurangi Makan Cepat Saji

6 Juni 2024 8:05 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi memasak sayuran beku. Foto: bonchan/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi memasak sayuran beku. Foto: bonchan/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dinas Ketahanan Pangan Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menggencarkan Gerakan Konsumsi Protein dan Sayur kepada masyarakat sebagai upaya mendukung program pemerintah pusat menuju Indonesia bebas stunting 2045.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi Abdul Rofiq mengatakan program tersebut merupakan inovasi dalam rangka mengentaskan permasalahan tumbuh kembang balita melalui kontribusi perangkat daerah guna mencapai target penurunan angka kasus hingga 'zero stunting'.
"Ini kegiatan pertama kami dengan lokasi di Kecamatan Karangbahagia dalam rangka membudayakan gerakan konsumsi protein dan sayuran kepada masyarakat yang mempunyai anak balita. Kegiatan ini bertujuan untuk membangunkan partisipasi masyarakat menciptakan keluarga serta anak-anak yang sehat dan cerdas," katanya dikutip dari Antara, Kamis (6/6).
Ia menegaskan akan terus mendorong masyarakat memanfaatkan potensi-potensi sumber makanan yang terdapat di masing-masing wilayah untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Gerakan konsumsi protein dan sayur ini juga sebagai langkah menghindari balita mengkonsumsi makanan siap saji dengan kandungan gizi tidak baik bagi anak.
ADVERTISEMENT
"Salah satunya budaya makanan yang ada di sekitar kita yang proteinnya cukup bagus, seperti ikan gabus atau mujair, lele, dan lainnya sangat mudah didapatkan. Hari ini tantangan orangtua sangat besar bagi anak-anaknya karena anak kita sangat sering diberikan makanan cepat saji yang begitu mudah dan murah didapatkan," katanya.
Rofiq menjelaskan pelaksanaan program itu juga dirangkaikan sosialisasi pencegahan stunting dan cara menangani dengan menghadirkan dokter umum, serta ahli gizi dari Universitas Muhammadiyah Jakarta melalui pelatihan pembuatan makanan tambahan serta penyerahan paket pangan olahan dan beras fotrivikasi campuran vitamin.
"Kami juga memberikan paket bantuan dan pelatihan memasak sehingga masyarakat bisa membuat sendiri makanan tambahan balita di rumah," katanya.
"Anak-anak sehat dan cerdas itu hanya bisa didapatkan dengan kualitas asupan gizi yang bagus."
Ilustrasi memasak sayuran beku. Foto: Africa Studio/Shutterstock
Oleh karena itu gerakan konsumsi protein dan sayur akan terus digencarkan di seluruh wilayah kecamatan se-Kabupaten Bekasi.
ADVERTISEMENT
Camat Karangbahagia Karnadi menyambut baik sekaligus mengapresiasi program tersebut yang dirangkaikan dengan sosialisasi stunting karena memberikan manfaat sehingga bisa diterapkan dalam pemenuhan makanan yang bergizi.
Ia terus berupaya untuk menurunkan angka prevalensi stunting di wilayah itu dengan melibatkan partisipasi aktif para kader posyandu, bidan desa, serta kader Tim Penggerak PKK Kecamatan Karangbahagia.
"Terima kasih Dinas Ketahanan Pangan, kegiatan ini sangat bagus dan betul-betul menyentuh objek melalui sosialisasi kesehatan dari dokter kemudian ahli gizi dan sekaligus mempraktikkan pola masak yang sehat," katanya.