Gerbang SD di Tasikmalaya Ditembok, Murid Masuk Lewat Sawah dan Pemakaman

6 September 2021 11:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SDN 2 Tugu Tasikmalaya ditutup benteng tembok 3 meter saat PTM terbatas. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
SDN 2 Tugu Tasikmalaya ditutup benteng tembok 3 meter saat PTM terbatas. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Murid SDN 2 Tugu di Kelurahan Tugujaya, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, terpaksa melewati area persawahan dan pemakaman untuk masuk sekolah. Sebab, gerbang sekolah itu ditembok setinggi 3 meter.
ADVERTISEMENT
Hal itu dialami 167 murid dalam melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas. Sebelum ada PTM, siswa belajar secara daring dari rumah.
Kepala SDN 2 Tugu Sri Mulyani mengatakan sekolahnya memang terletak di pinggir jalan, tepatnya di Jalan SL Tobing. Ia tidak tahu kalau jalan akses masuk sekolah itu milik seorang warga.
"Enggak tahu kenapa ada keputusan sertifikat katanya dari BPN (Badan Pertanahan Nasional) bahwa akses jalan sekolah tersebut milik seseorang," ujar Sri, Sabtu (4/9).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pemilik lahan itu membuat tembok di area tersebut karena tidak ada aktivitas PTM di sekolah.
"Nah, oleh pemilik lahan itu dibenteng 3 meter ditutup seluruhnya sehingga sekolah tak punya jalan masuk," imbuh Sri.
SDN 2 Tugu Tasikmalaya ditutup benteng tembok 3 meter saat PTM terbatas. Foto: Dok. Istimewa
Karena akses itu, murid jalan kaki melalui jalan belakang sekolah. "Itu juga ada beberapa orang warga pemilik tanah yang baik hati dan memberikan akses jalan darurat. Jadi, murid sekarang sementara lewat sana dulu untuk bisa bersekolah," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Pelaksana Tugas Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, mengatakan ia terus berupaya untuk memberikan bukti-bukti yang sah terkait tanah yang digunakan untuk membangun tembok tersebut.
“Ya saya akan cek dulu bagaimana sejarahnya sekolah itu berdiri. Ya kalau kita harus lihat dulu duduk perkara sebenarnya tentang kondisi tanah tersebut (jalan masuk utama ke sekolah yang dibeton),” ujar Yusuf usai menghadiri Rakor Penanggulangan Kemiskinan di Aula Bappelitbangda, Minggu (5/9).