Gereja di California Coba Hidupkan Kembali Bocah 2 Tahun dengan Doa

22 Desember 2019 10:07 WIB
comment
27
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kaki bayi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kaki bayi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sebuah gereja di California, Amerika Serikat, menggelar doa khusus untuk kebangkitan kembali seorang bocah dua tahun yang sudah dinyatakan meninggal dunia. Hal ini dilakukan atas permintaan orang tua bocah tersebut, yang berharap akan adanya mukjizat.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari USA Today, peristiwa ini bermula pada kematian mendadak Olive Alayne, putri dari Andrew dan Kalley Heiligenthal, pada Jumat pagi (13/12). Olive tiba-tiba tidak bernapas dan dilarikan ke rumah sakit. Dokter kemudian menyatakan dia telah meninggal dunia tanpa diketahui penyebabnya.
Rupanya kedua orang tua Olive tidak ikhlas melepas kepergian putri kesayangan mereka itu. Mereka mengatakan "waktunya di dunia belum selesai" dan meminta bantuan jemaah gereja Bethel tempat mereka beribadah untuk mendoakan kebangkitannya lagi.
"Kami meminta doa. Kami mengimani Yesus yang meninggal dan mengalahkan setiap kuburan, memegang kunci kekuatan kebangkitan. Kami butuh itu untuk Olive Alayne kami....kami menyerukan doa bersama agar anak ini bisa hidup lagi. Waktunya di dunia belum selesai....waktunya dia hidup lagi," kata Kalley di akun Instagramnya.
ADVERTISEMENT
Permintaan orang tua Olive diamini oleh pihak Gereja Bethel di Redding. Setiap hari sejak Sabtu (14/12), mereka menggelar doa dengan musik dan nyanyi-nyanyian untuk berharap keajaiban. Menurut pihak gereja, cara ini pernah dilakukan Yesus berdasarkan ayat Injil Perjanjian Baru.
"Gereja Bethel percaya pada kisah penyembuhan dan kebangkitan fisik yang ada di Injil (Matheus 10:8), dan bahwa keajaiban yang dikisahkan bisa terjadi hari ini," kata pernyataan gereja Bethel.
"Ini adalah pertama kalinya dilakukan doa bersama untuk kebangkitan yang pernah diadakan Gereja Bethel," ujar pernyataan gereja lagi.
Membangkitkan seseorang dari kematian bukan merupakan keyakinan yang dipegang mayoritas gereja Kristen. Namun menurut Patrick Blewett, dekan Seminari Teologi A.W. Tozer di Simpson University di Redding, ini adalah kekhasan Gereja Bethel.
ADVERTISEMENT
"Hal ini sesuai dengan Gereja Bethel dan apa yang mereka ajarkan," kata Blewett.
Selama doa dilakukan, jasad Olive berada di Kantor Koroner Shasta County. Penggalangan dana juga dilakukan di GoFundMe untuk keluarga Olive yang saat ini sudah mencapai hampir USD 60 ribu.
Di Twitter, ajakan untuk mendoakan kebangkitan Olive juga bermunculan. Tapi tidak sedikit juga yang meragukan ritual tersebut, mereka bahkan mempertanyakan penyebab pasti kematian Olive. Sebagian lainnya merasa kasihan kepada orang tua Olive yang tidak bisa ikhlas menerima kepergian putrinya.
"Orang tua yang malang itu butuh bantuan. Dia tidak akan kembali. Saya sedih sekali," ujar seorang pengguna Twitter, Emily.
Postingan terakhir Kalley di Instagram pada Kamis lalu menunjukkan Olive belum juga hidup lagi. Namun dia masih optimistis keajaiban akan datang.
ADVERTISEMENT
"Hari kelima adalah hari yang baik untuk kebangkitan. Saya tidak pernah merasa sebersyukur ini kepada Yesus," tulis Kalley.