Gerindra: Di Bawah Prabowo, Militer RI Terkuat Pertama di Asia Tenggara
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kekuatan militer Indonesia berada di peringkat teratas di Asia Tenggara dan menempati posisi ke-16 dari 140 negara di seluruh dunia pada tahun 2021. Peringkat ini berdasarkan rilis Global Firepower yang merupakan situs pemeringkat militer dunia yang diakses Rabu, 13 Oktober 2021.
ADVERTISEMENT
Di bawah Indonesia, ada kekuatan militer Vietnam menempati urutan kedua terbaik di ASEAN . Kemudian kekuatan militer Thailand berada di urutan ke-3, Myanmar di posisi ke-4, Singapura berada di peringkat ke-5, Malaysia berada di peringkat ke-6, Filipina berada di peringkat ke-7, Kamboja berada di peringkat ke-8, dan Laos di urutan ke-9.
“Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan di bawah Prabowo Subianto di saat yang sama juga terus melakukan upaya modernisasi alutsista, juga berupaya memperbesar dan memperkuat TNI melalui pembentukan komponen cadangan TNI yang ditetapkan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu,” kata Dasco, Kamis (14/10).
ADVERTISEMENT
Dasco menjelaskan kekuatan militer Indonesia memperoleh skor sebesar 0,2684 poin dari Global Firepower. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan militer Indonesia hampir serupa dengan kekuatan militer negara maju.
Selain itu, lebih dari 50 indikator menjadi faktor penilaian Global Firepower untuk menghitung skor power index tiap negara. Negara-negara kecil yang memiliki kelebihan dalam perhitungan di beberapa indikator menjadi keunggulan mereka untuk bersaing dengan negara-negara yang lebih maju.
Dasco mengatakan Prabowo juga sudah membawa teknologi kapal perang canggih jenis fregat tipe Arrowhead dari Inggris yang dapat memperkuat Indonesia dalam menghadapi ancaman yang terus berkembang, termasuk di Laut Natuna Utara.
"Fregat adalah jenis kapal perang ringan dengan kecepatan tinggi dan kemampuan manuver yang dilengkapi teknologi militer canggih terkini. Fregat buatan Inggris ini adalah kapal perang ringan tercanggih yang ada sekarang," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dasco menambahkan Presiden Jokowi juga sudah menetapkan 3.103 orang komponen cadangan TNI yang bisa dimobilisasi untuk memperbesar dan memperkuat kekuatan TNI, saat negara dalam keadaan darurat militer atau dalam bencana.
“Dengan adanya Komcad memungkinkan penghematan anggaran untuk perkuat pertahanan. Kekuatan TNI dapat bertambah secara personel meski tanpa menambah jumlah TNI aktif,” tandas Dasco.