Gerindra: Lonjakan Suara 'Asyik' karena Simpatisan, Termasuk PA 212

28 Juni 2018 11:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konpers Tim Sudrajat-Syaikhu. (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konpers Tim Sudrajat-Syaikhu. (Foto: Moh Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Suara pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Barat nomor urut tiga Sudrajat-Ahmad Syaikhu melejit pada pemungutan suara Pilgub Jabar 2018. Hal itu cukup mengejutkan karena survei Sudrajat-Syaikhu selalu rendah, tak pernah melebih 10 persen.
ADVERTISEMENT
Ketua DPD Gerindra Jabar Mulyadi mengatakan naiknya suara pasangan tersebut karena mesin partai berjalan maksimal. Selain itu, menurut Mulyadi, penyebab naiknya suara Sudrajat-Syaikhu adalah ada hubungan baik Sudrajat-Syaikhu serta partai pendukungnya dengan Alumni 212.
“Kita tuh penguatan itu sampai dari proses saksi anak ranting-ranting, Pengurus Anak Cabang (PAC). Semua kita lakukan penguatan-penguatan secara struktural, konsolidasi kita juga dilakukan dengan jaringan relawan, jaringan simpatisan segala macam,” kata Mulyadi saat dihubungi kumparan, Kamis, (28/6).
Bahkan lanjut Mulyadi, partai pengusung Sudrajat-Syaikhu selama perhelatan kampanye Pilgub Jabar 2018 terus membangun silaturahmi yang baik dengan Alumni 212.
Mulyadi mengungkapkan bahwa dengan silaturahmi dengan Alumni 212 bukan berarti pihaknya memainkan isu agama dalam Pilgub Jabar 2018. Namun ia mengaku hal itu dilakukan agar warga Jabar tidak salah memilih pemimpin.
ADVERTISEMENT
“Jadi kita bukan konteks Jawa Barat seolah-olah memainkan isu-isu yang sifatnya agama segala macam, enggak. Kita belajar dari kesalahan Pemilu Presiden 2014 membuat rakyat susah,” ujar Mulyadi.
Lebih lanjut Mulyadi mengakui bahwa Jabar merupakan daerah yang strategis dengan hampir 20 persen suara nasional. Sehingga pihaknya ingin maksimal di Jabar untuk menyongsong Pilpres 2019. Sebab, Mulyadi menegaskan tidak ingin kembali salah memilih pemimpin karena kalah di Pilpres 2014.
“Nah konteks kita juga punya kepentingan bahwa masyarakat Jabar harus diselamatkan dari hal-hal yang sifatnya justru akan buang-buang waktu lagi selama 5 tahun kalau pemimpinnya salah. Jadi secara nasional kita sudah merasakan, buat kita nih salah pemimpin akhirnya yang repot masyarakat. Dari situ dasar-dasar itu kita juga ingin supaya kemenangan itu betul-betul kita bisa raih,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Dari hasil Quick count yang digelar SMRC sudah rampung 100 persen, Ridwan Kamil-Uu (Rindu) 32,26 persen, TB Hasanuddin-Anton Charliyan (Hasanah) 12,77 persen, Sudrajat-Syaikhu (Asyik) 29,58 persen, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Duo DM) 25,38 persen.
Sementara dari Indo Barometer, Ridwan Kamil-Uu meraih 32,48 persen, TB Hasanuddin-Anton Charliyan 12,94 persen, Sudrajat-Syaikhu 28,54 persen, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 26,03 persen.