Gerindra: Pembicaraan Kabinet Prabowo-Gibran Makin Intensif

18 April 2024 15:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyapa wartawan saat HUT ke-16 Partai Gerindra di Kertanegara, Jakarta, Selasa (6/2/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyapa wartawan saat HUT ke-16 Partai Gerindra di Kertanegara, Jakarta, Selasa (6/2/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menyebut pembicaraan soal kabinet di Koalisi Indonesia Maju (KIM) semakin intensif.
ADVERTISEMENT
"Saya kira, dengan makin dekatnya keputusan Mahkamah Konstitusi (MK), saya kira pembicaraan tentang susunan kabinet dalam pemerintahan Prabowo-Gibran makin intensif," kata Muzani kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/4).
Muzani menjelaskan, pihaknya juga telah membahas nama-nama menteri yang berasal dari parpol koalisi, dan juga dari berbagai profesi dan keahlian.
"Baik menteri-menteri yang berasal dari partai koalisi, ataupun menteri-menteri yang berasal dari berbagai macam profesi dan keahlian, termasuk daerah-daerah," ucapnya.
Capres 02 Prabowo Subianto didampingi cawapres Gibran Rakabuming Raka pada pidato kemenangan Pemilihan Presiden 2024 versi quick count di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Foto: Kim Kyung-Hoon/REUTERS
Namun, Anggota Komisi I DPR RI itu menegaskan bahwa menteri adalah seorang pembantu presiden. Sehingga ia menekankan, syarat untuk bisa menjadi menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran adalah yang mengetahui, memahami, dan menyetujui program-program presiden baik yang dikampanyekan ataupun yang dibicarakan dalam debat presiden dan wakil presiden.
ADVERTISEMENT
"Memahami dan menyetujui terhadap program presiden dan wakil presiden adalah sebuah keharusan. Karena menteri adalah pembantu presiden," ujar dia.
Lebih jauh kontribusi perolehan suara partai juga akan menjadi pertimbangan untuk menetapkan komposisi susunan kabinet.
"[Perolehan kursi jadi pertimbangan] Saya kira itu akan menjadi pertimbangan yang sangat penting bagi presiden dan wakil presiden terpilih untuk menetapkan komposisi susunan menteri dan itu akan dibicarakan tentu saja akan dibicarakan presiden dan wakil presiden untuk membahas hal itu," tandas Muzani.