Gerindra: Prabowo Minta Maaf Tulus Terkait Ucapan Tampang Boyolali

7 November 2018 15:25 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani (tengah) bersama Sekjen PKS Mustafa Kamal (kanan) dan Sekjen PAN Eddy Soeparno (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan usai melakukan pertemuan dengan pimpinan partai Gerindra, PAN dan PKS di Jakarta, Selasa (31/7). (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani (tengah) bersama Sekjen PKS Mustafa Kamal (kanan) dan Sekjen PAN Eddy Soeparno (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan usai melakukan pertemuan dengan pimpinan partai Gerindra, PAN dan PKS di Jakarta, Selasa (31/7). (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)
ADVERTISEMENT
Meski sudah mengklarifikasi dan meminta maaf terkait pidato politiknya yang menyinggung tampang Boyolali, Capres Prabowo Subianto tetap mendapatkan sorotan dari kubu lawan politiknya.
ADVERTISEMENT
Seperti Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Abdul Kadir Karding yang menyoalkan permohonan maaf Prabowo tidak dilakukan secara langsung karena hanya lewat akun instagram Koordinator Jubir BPN Dahnil Anzar Simanjuntak.
Menanggapi hal tersebut, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menegaskan bahwa permohonan maaf tersebut murni dari hati yang bersangkutan. Artinya, secara tulus dilakukan Prabowo.
"Biarlah itu menjadi ranah hukum dan saya kira apa yang dilakukan oleh Pak Prabowo kemudian menyampaikan maaf sesuatu yang sangat tulus," kata Muzani di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/11).
Adapun dijelaskan Muzani bahwa Prabowo sebenarnya tak berniat menghina masyarakat Boyolali. Yang dimaksud pimpinan partainya tersebut hanya menjelaskan adanya kemajuan yang dialami bangsa Indonesia namun tak dapat dinikmati oleh masyarakat lokal.
ADVERTISEMENT
Capres Prabowo Subianto temui relawan di Ponorogo, Jawa Timur, Kamis (1/11).  (Foto: Dok. Tim Media Prabowo)
zoom-in-whitePerbesar
Capres Prabowo Subianto temui relawan di Ponorogo, Jawa Timur, Kamis (1/11). (Foto: Dok. Tim Media Prabowo)
"Pak Prabowo menggambarkan bagaimana perkembangan gedung, hotel begitu banyak tumbuh pesat tidak dimiliki oleh kita apalagi dinikmati. Sebagai bentuk penguatan dari itu dengan gaya pidatonya mengatakan bahwa apakah kalian pernah tinggal di hotel itu pun tidak," jelasnya.
"Kita memang kita tidak pernah memiliki apalagi tampang saudara-saudara Boyolali. Itu pernyataan dari bahwa ada keterasingan antara kemajuan hotel dan gedung-gedung tinggi dengan tingkat kemiskinan," lanjutnya.
Lebih lanjut, terkait dengan viralnya pernyataan Prabowo tersebut dan menuai polemik, Muzani menjelaskan hal tersebut dilakukan oleh pihak-pihak tertentu untuk memanfaatkan momen tersebut.
"Kalau bagian itu yang dipotong dalam kampanye terus diviralkan seolah-olah merendahkan masyarakat Boyolali ya itu bagian dari kampanye untuk mengalihkan perhatian Pak Prabowo terhadap memberdayakan masyarakat dengan sebuah isu yang dipelintir," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Dan itu dalam situasi kampanye begini ya bisa-bisan kejadian dan kemudian dituntut minta maaf," pungkasnya.