Gerindra Soal Merapat ke Pemerintah: Ini Nation Calling untuk Prabowo

22 Oktober 2019 6:06 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo Subianto melambaikan tangan saat tiba di Istana Kepresidenan, Jakarta.  Foto:  ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto melambaikan tangan saat tiba di Istana Kepresidenan, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Partai Gerindra menjelaskan penyebab mereka berbalik arah mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Padahal pada Pilpres 2019 partai tersebut jadi lawan kubu petahana.
ADVERTISEMENT
Wasekjen Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan, tawaran jabatan menteri dari Presiden Jokowi, dipandang Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai sebuah panggilan negara.
"Ini nation calling bagi Pak Prabowo. Beliau sebagai patriot tentu siap berkontribusi," kata Andre, Senin (21/10).
Setelah Prabowo menentukan sikap, kata Andre, seluruh kader Partai Gerindra mengikuti. "Kami tegak lurus dengan Pak Prabowo," sebutnya.
Pendapat senada dijelaskan kader Partai Gerindra yang berperan sebagai juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak. Menurut Dahnil, partainya ingin berkontribusi untuk membantu pemerintah menghadapi tantangan global.
"Konsen Gerindra selalu pada tantangan kebangsaan, tantangan ekonomi, tantangan pertahanan dan kondisi 5 tahun ke depan," sebut Dahnil.
Prabowo Subianto (kiri) melambaikan tangan didampingi Edhy Prabowo saat tiba di Istana Kepresidenan, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Masuknya Prabowo ke lingkar ke kekuasaan dipandang Dahnil membuat kritik bisa lebih cepat disampaikan. Proses dialektika untuk mencari solusi masalah negara juga bisa cepat berlangsung.
ADVERTISEMENT
"Di dalam (pemerintahan) semua bersikap mitra kritis. Jadi kalau kita di dalam, Pak Prabowo bisa secara langsung melakukan dialektika dengan Pak Jokowi untuk memastikan kebijakan kita afirmatif dengan kepentingan publik," papar Dahnil.