Gerindra soal Pimpinan MPR: Semua Masih Cair, Tergantung Prabowo

18 Juli 2019 14:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani di Rumah Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran, Jaksel. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani di Rumah Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran, Jaksel. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani belum bisa memastikan sikap partainya soal kemungkinan mengajukan paket pimpinan MPR periode 2019-2024. Menurutnya, saat ini situasi masih sangat cair dan hanya tinggal menunggu keputusan Ketum Prabowo Subianto saja.
ADVERTISEMENT
"Semua masih sangat cair. Semua ada di tangan Pak Prabowo untuk mengambil keputusan termasuk di parlemen," kata Muzani di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/7).
Ia menyebut, saat ini pembahasan dan lobi-lobi masih dalam proses awal dan masih terbuka kemungkinan apakah hanya satu atau dua paket saja. Selain itu, masih dibuka juga kemungkinan komposisi paket apakah akan melebur atau sesuai dengan koalisi partai pada pemilu sebelumnya.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat tiba di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (13/7). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro
"Semua di gedung ini kan Anda tahu, selalu akhirnya kemudian lobi-lobi yang menentukan. Lobi-lobi itu sekarang masih dalam proses awal pembicaraan. Apakah akan menyatu dalam satu paket, kita semua menyatakan setuju dalam satu paket atau dua paket, nanti kita bicarakan," ungkapnya.
Muzani mengaku, ia akan membuka komunikasi dengan ketua-ketua umum partai termasuk Ketum PAN Zulkifli Hasan, terkait opsi paket yang akan disidangkan dalam paripurna MPR. Sehingga, kata dia, semua opsi paket pimpinan MPR masih terbuka peluang.
ADVERTISEMENT
"Peluangnya masih terbuka semua, masih cair semua. Sebelah sini, sebelah sono, masih cair. Tadi saya bicara sama Pak Muhaimin semua masih cair. Masih belum ada satu konsen yang berkembang," pungkas Muzani.