Gerindra Tanggapi Tim Jokowi: Meski Sipil, Era Jokowi Melebihi Orba

20 Oktober 2018 16:51 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Waketum Gerindra Ferry Juliantono (Foto: Ricad Saka/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Waketum Gerindra Ferry Juliantono (Foto: Ricad Saka/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Amin Abdul Kadir Karding memberikan pernyataan bahwa Indonesia saat ini butuh pemimpin sipil. Karding menilai bahwa kini sudah bukan zamannya pemimpin dengan nilai-nilai ketentaraan.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketum Gerindra Ferry Juliantono menilai justru sikap Jokowi dalam menjalankan pemerintahan melebihi tipikal tentara. Ia mencontohkan kasus penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan yang kini tak kunjung terungkap.
"Ada kasus pelemparan air keras pada penyidik terkenal saja enggak terungkap. Ada ahli IT yang membongkar kasus chat Habib Rizieq ditusuk ditengah jalan tol. Belum lagi persekusi, intimidasi dan lainnya," kata Ferry, Sabtu (20/10).
"Kalau sekarang kelakuannya seperti ini, berarti lebih dari orde baru, dan meskipun sipil malah lebih dari tentara," tambah Ferry.
Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Sementara itu Wakil Ketum Gerindra Arief Poyuono mengaku heran timses Jokowi-Ma'ruf tak mengerti perbedaan sipil dengan militer. Sebab, saat ini Prabowo sendiri sudah menjadi sipil, tak lagi tentara.
ADVERTISEMENT
"TKN enggak ngerti beda sipil, mana militer. Seorang militer yang sudah tidak lagi berkarier di militer ya jadi orang sipil dong, artinya Prabowo ya orang sipil sekarang," ucap Arief.
Arief juga mengomentari pernyataan Karding yang menyebut Jokowi dekat dengan rakyat adalah kerap blusukan. Namun, menurut Arief, kemampuan Jokowi mengurus negara masih di bawah standar.
"Blusukan bagus sih tapi kalau kemampuannya belum standar dalam ngurus negara dan pemerintahannya. Hasilnya kayak sekarang ini, nilai kurs rupiah mencetak rekor tertinggi sejak krisis ekonomi 1998, hingga Rp 15 ribu lebih," ungkap Arief.
Sekjen PKB Abdul Kadir Karding dan Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PKB Abdul Kadir Karding dan Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding, menilai saat ini Indonesia lebih tepat dipimpin oleh figur berlatar belakang sipil. Karding menganggap, kepemimpinan berlatar belakang militer sudah tidak cocok diberlakukan di NKRI.
ADVERTISEMENT
"Bagi kami, Indonesia ini butuh kepemimpinan yang sipil. Butuh kepemimpinan dekat dengan rakyat," kata Karding di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (18/10).
"Nilai-nilai keprajuritan dalam konteks apalagi ketentaraan itu menurut saya sudah tidak cocok lagi zaman sekarang," sambung Politikus PKB itu.