Giliran PM Lebanon Saad Hariri yang Ancam Hizbullah

28 November 2017 9:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Lebanon Saad Al-Hariri (Foto: REUTERS/Mohamed Azakir)
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Lebanon Saad Al-Hariri (Foto: REUTERS/Mohamed Azakir)
ADVERTISEMENT
Kondisi politik di Lebanon kian memanas. Perdana Menteri (PM) Saad Hariri mengatakan, dia akan mengundurkan diri jika syarat yang diberikannya ditolak kelompok politik Hizbullah.
ADVERTISEMENT
Berbicara kepada saluran televisi Prancis, CNEWS, Hariri mengatakan, Hizbullah telah setuju berdialog mengenai masa depan Lebanon. Kesempatan tersebut dipakai untuk mengajukan revisi pembagian kekuasaan di negara itu.
Menurutnya, pembagian kekuasaan yang diajukannya sebagai syarat berdialog ditujukan demi menyeimbangkan konfigurasi perpolitikan Lebanon.
Walau tidak membeberkan detail pembagiaan kekuasaan seperti apa yang diajukannya, Hariri hanya memastikan bila Hizbullah menolak, maka dia tak ragu meletakan jabatannya.
Hariri sebenarnya telah mengajukan pengunduran diri pada Presiden Michel Aoun pada 4 November lalu dengan alasan diancam bunuh oleh kelompok Hizbullah. Namun, saat kembali ke negaranya pekan lalu, rencana tersebut dibatalkannya.
"Saya ingin mengirimkan kejutan positif bagi Lebanon melalui pengunduran diri saya," sebut Hariri kepada CNEWS, seperti dikutip dari Associated Press, Senin (28/11).
ADVERTISEMENT
"Saya terbuka dengan dorongan untuk mempercepat pemilu, yang sudah direncanakan pada Mei tahun depan," tambah dia.
Politik Lebanon (Foto: REUTERS/Aziz Taher)
zoom-in-whitePerbesar
Politik Lebanon (Foto: REUTERS/Aziz Taher)
Permintaan Hariri kepada Hizbullah membuat Pemerintah Lebanon bergerak. Presiden Aoun pada Senin ini dilaporkan bertemu sejumlah pemegang kepentingan di negara itu termasuk Ketua Fraksi Hizbullah di Parlemen, Mohammed Raad.
Dalam pernyataan Raad mengatakan, pembicaraan difokuskan pada rencana mengaktifkan kembali pemerintahan Lebanon yang sempat vakum sepeninggalan Hariri ke luar negeri.
Selain dengan Hizbullah, Aoun juga bertemu pemimpin Kristen Lebanon, Samir Gaegea. Sosok pengkritik tajam Hizbullah itu dengan tegas menyatakan, grup Nasrani tidak akan mau jika diminta meninggalkan pemerintahan.
Michel Aoun, Presiden Lebanon (Foto: REUTERS/Mohamed Azakir/File Photo)
zoom-in-whitePerbesar
Michel Aoun, Presiden Lebanon (Foto: REUTERS/Mohamed Azakir/File Photo)
Pada pembagian kekuasaan di Lebanon, kelompok Kristen mendapatkan bagian untuk mengisi posisi Presiden. Sementara jabatan lain seperti Ketua Parlemen diberikan pada Hizbullah dan PM Kepada Muslim Sunni.
ADVERTISEMENT
Hariri dan Hizbullah di perpolitikan Lebanon kerap berseberangan pendapat. Sang PM merupakan sekutu Arab Saudi yang notabene adalah 'rival' Hizbullah.
Saat mengajukan pengunduran diri dari Saudi, Hizbullah menuduh Hariri disandera negara tersebut dan dipaksa meletakan jabatannya.
Saudi membantah tuduhan Hizbullah. Negara kaya minyak itu malah meminta Hizbullah penyokong utamanya, Iran, untuk menjauhi dan tidak memperkeruh konflik yang terjadi di Timur Tengah.