Golkar Dukung Prabowo Borong 42 Jet Rafale: Perlu Ganti Formasi F5 Tiger

13 Februari 2022 18:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Komisi I F-Golkar Bobby Adhityo Rizaldi. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Komisi I F-Golkar Bobby Adhityo Rizaldi. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Golkar Bobby Adhityo Rizaldi mendukung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang memborong 42 pesawat tempur Dassault Rafale hingga 2 kapal selam dari Prancis. Menurut dia, hal ini adalah salah satu realisasi program Kekuatan Pokok Minimum atau Minimum Essential Force (MEF) 2024.
ADVERTISEMENT
Bobby menjelaskan, pengadaan alutsista baru diperlukan untuk mengganti alutsista yang sudah lama tak diperbaharui. Seperti jet Rafale yang disebutnya perlu dibeli untuk mengganti formasi pesawat F5 Tiger milik Indonesia.
"Perlu karena masuk program MEF mengganti formasi pesawat F5 Tiger yang sudah tidak terbang lagi, dan utamanya harus baru. Bukan bekas seperti dari Kroasia atau campuran baru-bekas seperti Yunani, dan juga lengkap persenjataan," kata Bobby kepada kumparan, Minggu (13/2).
"Postur pertahanan kita sudah tertinggal 10 tahun karena tidak ada pembaharuan alutsista dari 1998-2008. Untuk mengejar ini diadakan MEF yang besarnya 0,8 persen dari PDB dari 2009-2024," imbuh dia.
MEF merupakan proses modernisasi alutsista Indonesia. Sejak dicanangkan pemerintah Indonesia pada 2007, MEF dibagi menjadi tiga rencana strategis hingga tahun 2024.
Menhan Prabowo Subianto, menerima kunjungan kehormatan Menhan Prancis, Florence Parly di Jakarta, Kamis (10/2). Foto: Biro Humas Setjen Kemhan
Sebab itu, Bobby menekankan rencana pengadaan alutsista seperti sekarang bukan hal baru. Yang pasti, kata dia, proses pengadaannya harus transparan dan akuntabel.
ADVERTISEMENT
Misalnya selain Prancis, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyetujui kemungkinan penjualan pesawat tempur jenis F-15ID beserta peralatan terkait kepada Pemerintah Indonesia. Menurut Bobby, jika Prabowo juga mengadakan pesawat tersebut dari AS, maka tak melenceng dari skema MEF.
"Semuanya memang sudah masuk program MEF dari awal, termasuk rencana pembiayaannya dengan skema Pinjaman Luar Negeri. Ya, kalau soal menjaga kedaulatan negara kan adalah salah satu tugas utama pemerintah," papar dia.
"Formasi penjaga udara sebelumnya sudah tidak ada sehingga ada kekurangan daya tempur udara dari postur sebelumnya," tambahnya.
Infografik RI Borong 42 Jet Tempur Rafale. Foto: kumparan
Bobby menambahkan, jenis alutsista yang diadakan dalam skema MEF tak perlu sampai dibahas di DPR. Sebab, ia mengingatkan, DPR tidak membahas anggaran hingga satuan tiga.
ADVERTISEMENT
Satuan tiga adalah dokumen anggaran yang memuat deskripsi program dan rincian alokasi pagu anggaran per program, berdasarkan unit eselon I dan lingkup satuan kerja lingkup kementerian/lembaga negara.
"Soal apa-apa jenis pesawatnya, karena berdasar keputusan MK, DPR kan tidak membahas sampai satuan tiga. Paling hanya memastikan alutsista ini bersenjata lengkap dan memiliki interoperabilitas sesuai dengan pengembangan organisasi TNI," tandas dia.