Golkar Nilai Kans Dudung Jadi Panglima TNI Usai KSAD Tipis: Bergiliran Matra

17 November 2021 13:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Komisi I F-Golkar Bobby Adhityo Rizaldi. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Komisi I F-Golkar Bobby Adhityo Rizaldi. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi akhirnya menunjuk Letjen TNI Dudung Abdurachman sebagai KSAD menggantikan Jenderal Andika Perkasa. Dudung akan dilantik bersamaan dengan pelantikan Andika sebagai Panglima TNI di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (17/11) siang.
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi I yang membidangi pertahanan, Bobby Adhityo Rizaldi, mengucapkan selamat atas pengangkatan Dudung sebagai KSAD. Ia berharap Dudung amanah dalam menjalankan tugasnya.
“Kita tentu dukung pilihan bapak Presiden dan kita ucapkan selamat agar Pak Dudung menjalankan tugas dengan amanah sebagai pembina matra darat TNI,” kata Bobby, Rabu (17/11).
Sementara itu, muncul pertanyaan apakah Dudung nantinya bisa mengikuti jejak Andika sebagai Panglima TNI. Sebab, jika dilihat dari usia, Andika yang pensiun pada akhir 2022 hanya akan menjabat sekitar satu tahun.
Namun, Bobby menilai kans Dudung sebagai Panglima TNI melanjutkan Andika tipis. Sebab, Dudung akan pensiun pada November 2023, yang artinya sama seperti Andika, ia hanya akan menjabat kurang dari satu tahun.
Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman saat menjadi Pangdam Jaya/Jayakarta. Foto: TNI AD
Ia pun ragu akan dilakukan pergantian Panglima TNI, apalagi berdekatan dengan Pemilu 2024. Selain itu, perlu pergantian matra dari calon Panglima TNI pengganti Andika.
ADVERTISEMENT
“Kans beliau untuk menjadi Panglima tentu secara objektif memenuhi syarat bila dilantik menjadi KSAD dan naik menjadi perwira bintang 4. Tapi melihat usia dan masa jabatan beliau, 19 November 2023, tipis kemungkinan menjadi Panglima TNI putaran tahun depan setelah Pak Andika, bergiliran matra. Dan [tipis] adanya pergantian Panglima TNI lagi menjelang Pemilu 2024,” paparnya.
Di sisi lain, Dudung diketahui bertentangan dengan Front Pembela Islam (FPI) dan beberapa kali melontarkan pernyataan yang menyinggung agama.
Bobby mengakui hal tersebut bisa membuat sejumlah pihak keberatan atas pengangkatan Dudung sebagai KSAD. Namun, diyakininya sikap penolakan masyarakat tak akan berlebihan.
Calon kuat KSAD. Foto: Tim Kreatif kumparan
“Saya rasa tidak akan ada yang signifikan. Pro kontra pasti ada, tapi masih dalam tahap konstruktif untuk improvement gaya komunikasi publik-nya Pak Dudung,” tandas dia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, bursa KSAD sempat memanas seiring dengan keputusan Presiden Jokowi memilih Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI. Setidaknya ada 17 jenderal yang berpeluang mengisi kursi yang akan ditinggalkan Andika Perkasa, termasuk di antaranya Letjen Dudung. Dan akhirnya, Dudung yang dipilih Jokowi menjadi KSAD.
Selain Panglima TNI dan KSAD yang dilantik hari ini, Presiden Jokowi juga akan melantik duta besar negara untuk sahabat dan Mayjen Suharyanto menjadi Kepala BNPB menggantikan Letjen TNI Ganip Warsito.