Golkar soal Kabinet Jokowi 45-55: Mirip dengan Periode Sekarang

15 Agustus 2019 15:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto saat Pembukaan Pameran Gaikindo di ICE BSD city. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto saat Pembukaan Pameran Gaikindo di ICE BSD city. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo memastikan sudah menyusun kabinet yang beranggotakan perwakilan dari kalangan profesional hingga parpol. Komposisi tersebut lebih banyak dari kalangan profesional sebesar 55 persen ketimbang parpol yang hanya 45 persen.
ADVERTISEMENT
Padahal, mayoritas parpol pengusung Jokowi kebanyakan meminta jatah untuk menempatkan perwakilan kader menjadi menteri. Salah satunya adalah Partai Golkar.
Kendati demikian, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyerahkan putusan tersebut pada Jokowi. Sebab penyusunan kabinet adalah hak prerogratif presiden.
"Ya nanti kita lihat. Karena itu kan beliau yang sudah menyampaikan ke media," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (15/8).
Suasana sidang kabinet Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) di Istana Negara. Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
"Saya rasa memang yang namanya presiden memang hak prerogatif. Kabinet itu hak prerogatifnya presiden," lanjutnya.
Airlangga menilai keputusan Jokowi terkait presentase menteri di kabinet mendatang tidak jauh berbeda dengan komposisi kabinet saat ini. "Ya itu kan mengacu mirip dengan periode sekarang," pungkasnya.
Dalam pertemuan dengan pemimpin redaksi media nasional, Jokowi mengungkapkan susunan kabinet pemerintahan 2019-2024. Jokowi menyebut kabinet akan diisi mayoritas dari profesional sebanyak 55 persen.
ADVERTISEMENT
"Kabinet mendatang 55 persen orang profesional dan 45 persen dari parpol," ucap Jokowi di Istana Merdeka, Rabu (14/8).
Jokowi juga memastikan jumlah menteri atau kementerian tetap seperti sekarang ada 34 kementerian, meski akan ada satu kementerian baru bidang investasi.
"Kabinet sudah final," tegasnya.