Golkar soal Koalisi Besar: Agar di Parlemen dan Pemerintahan Kuat
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekjen Partai Golkar Lodewijk F Paulus mengungkapkan tujuan koalisi besar dibentuk. Menurutnya hal itu demi kesejahteraan masyarakat dengan melihat perkembangan situasi yang akan datang.
ADVERTISEMENT
"Kita tidak ingin katakan tadi dibahas pemerintah kuat parlemen kuat supaya ada stabilitas politik, ada stabilitas keamanan, supaya ekonomi bisa maju, intinya itu," kata Lodewijk di Kantor DPP Partai Golkar, Senin (10/4).
Lodewijk juga menjelaskan alasan mengapa pekan lalu para ketua umum dari 5 partai berkumpul.
"Sehingga diharapkan 2024 kita punya pemilu yang damai, kan enak gitu loh," ucapnya.
Saat ini, lanjut Lodewijk, koalisi besar harus membentuk pondasi terlebih dahulu, sebelum berlanjut kepada tahapan capres dan cawapres.
"Jadi yang penting kita bentuk pondasinya dulu, setelah itu ada pilar-pilar, baru ada lantai," terang dia.
"Namanya koalisi besar, baru membangun pondasi, nah, siapa di kamar ini siapa di kamar itu belum tahu dong, bentuk kamarnya saja kita belum tahu siapa di lantai 1, siapa di lantai 2, belum," pungkasnya.
Wacana gabungan Koalisi Indonesia Bersatu (Golkar, PAN, dan PPP) serta Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (Gerindra dan PKB) menguat usai ketum partai-partai ini bertemu dengan Presiden Jokowi dalam Silaturahmi Ramadhan di DPP PAN, Minggu (2/4) lalu.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan terang-terangan berharap ada koalisi besar di bawah komando Jokowi.
Harapan Zulhas pun diamini oleh Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Sementara, Presiden Jokowi mengatakan gabungan KKIR dan KIB nampak cocok.
"Cocok. Saya hanya bilang cocok. Terserah kepada ketua-ketua partai atau gabungan ketua partai," kata Jokowi usai pertemuan di DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu (2/4).