Golkar soal Koalisi Besar Dukung Prabowo: Proses Akhiri Cebong-Kadrun

14 Agustus 2023 10:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto memberikan sambutan di Museum Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023).  Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto memberikan sambutan di Museum Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Bappilu Partai Golkar, Nusron Wahid, mengatakan koalisi pengusung Prabowo Subianto yang kini terdiri dari 4 partai besar yakni Golkar, PAN, PKB dan Gerindra, membawa arah baru dalam dunia politik.
ADVERTISEMENT
Koalisi ini dinilai merupakan proses mengakhiri label cebong dan kadrun yang digaungkan dalam Pilpres periode sebelumnya.
Menurut Nusron, koalisi kali ini bisa mengakhiri polarisasi yang biasanya dibentuk menjelang pemilihan presiden.
Inilah yang menjadikan Golkar yakin bisa meraih kemenangan kali ini.
“Ini yang membedakan koalisi dan situasi saat ini, dibanding dengan koalisi dan kondisi tahun 2014,” jelas Nusron.
Ketua Bappilu Partai Golkar Nusron Wahid Foto: Reno Esnir/Antara
Dengan terbentuknya koalisi baru ini, Prabowo sudah memiliki dukungan 265 kursi di parlemen dengan rincian, Gerindra 78 kursi, Golkar 85 kursi, PAN 44 kursi, dan PKB 58 kursi.
Tentunya koalisi ini memiliki jumlah kursi paling banyak jika dibandingkan dengan koalisi lainnya. Koalisi Perubahan memiliki 163 kursi sedangkan koalisi PDI-P dan PPP hanya 147 kursi.
ADVERTISEMENT
Dalam periode sebelumnya, Prabowo juga diusung oleh koalisi raksasa dengan jumlah kursi yang lebih besar dari lawannya, Joko Widodo. Namun Prabowo tetap kalah.
Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PAN Zulkifli Hasan, etum Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Museum Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Kali ini, Nusron optimis kemenangan jumlah koalisi bisa berujung pada kemenangan dalam pemungutan suara.
“Sekarang Pak Prabowo sudah berubah. Calon Presiden dua kali, ikhlas masuk ke kabinet sebagai pembantu Presiden Jokowi yang juga kompetitornya dalam Pilpres,” kata Nusron.
“Narasi yang dibangun juga berubah, membuat publik lebih yakin Pak Prabowo membawa masa depan Indonesia lebih baik,” tuturnya.