Golkar Tak Khawatir Kursi Kabinet Berkurang karena Prabowo Rangkul Banyak Partai

28 Maret 2024 16:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen Partai Golkar Lodewijk F Paulus di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (15/8) Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen Partai Golkar Lodewijk F Paulus di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (15/8) Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
Sekjen Golkar, Lodewijk F Paulus mengatakan, tak masalah jika capres dengan suara terbanyak, Prabowo Subianto, merangkul parpol nonkoalisi. Bagi dia, semakin banyak partai yang bergabung, parlemen juga akan semakin kuat.
ADVERTISEMENT
"Enggak (khawatir), kita cerita ya, makin banyak makin bagus makin solid di parlemen, di pemerintahan, itu saja berpikirnya. Gitu lho," kata Lodewijk di Gedung DPR, Senayan, Kamis (28/3).
Memang ada kekhawatiran lain, misalnya pembagian kursi kabinet bila partai politik semakin banyak yang bergabung. Tapi, dia menuturkan Prabowo pasti memiliki solusi untuk mengakomodasi seluruh partai yang masuk ke dalam pemerintahan.
"Nah iya, gitu, enggak, pasti setiap masalah ada solusinya yah," tutur Wakil Ketua DPR itu.
Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (tengah) didampingi sejumlah Ketua Umum Partai Koalisi Indonesia Maju berdoa usai penetapan hasil Pemilu 2024 di Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu (20/03). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Lodewijk ingat betul kata Prabowo soal merangkul semua partai. Karena itu, bukan tidak mungkin PDIP pun akan dirangkul.
"Ya, mungkin dari pernyataan-pertanyaan Pak Prabowo beliau kan sampaikan 'saya akan merangkul seluruh komponen' ya kita tunggu saja. Ya. Kita tunggu apa langkah-langkah yang Pak Prabowo (ambil)," tandas Lodewijk.
ADVERTISEMENT
Prabowo sudah menyambangi NasDem Tower untuk bertemu dengan Surya Paloh, Jumat (22/3) lalu. Saat itu Surya Paloh bahkan menyambut Prabowo dengan karpet merah.
Keduanya pun sempat menggelar pertemuan tertutup secara singkat. Usai pertemuan Surya Paloh menyebut ada kans partainya itu ikut bergabung dengan koalisi pemerintahan Prabowo di masa depan.
"Kita lihat perkembangan ke depan. Itu fifty-fifty (50:50) possibility-nya (gabung koalisi),” kata Surya Paloh.