GP Ansor Minta Mahfud hingga Fachrul Razi Serius Berantas Radikalisme

Konferensi pers GP Anshor usai gelar Kongres Nasional. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan

GP Ansor menggelar rapat kerja nasional (rakornas) pada 6-7 November 2019. Rakornas yang melibatkan pengurus wilayah se-Indonesia menghasilkan 5 pernyataan sikap.

“Berkait dengan situasi pascapemilu, kemudian pelantikan kabinet dinamika setelah itu, kita melakukan kongres nasional yang menghasilkan beberapa poin. Yang mana ini menjadi pernyataan sikap dari GP Ansor,” ungkap Sekretaris Jenderal GP Ansor, Albul Rochman, di Kantor Pusat GP Ansor, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (7/11).

Pernyataan sikap GP Ansor fokus pada persoalan radikalisme, yang dinilai telah menjadi musuh berbahaya bagi NKRI dalam, setidaknya, 8 tahun terakhir.

Konferensi pers GP Anshor usai gelar Kongres Nasional. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan

Bahkan, secara spesifik, GP Anshor meminta Presiden Jokowi secara khusus menugaskan empat menterinya untuk menangkal langsung radikalisme. Empat menteri yang disebut yakni Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Menteri Agama Fachrul Razi.

“Perhatian pemerintahan Joko Widodo periode kedua ini menunjuk setidaknya empat menteri (Menteri Koordinator Politik, Hukum, Keamanan; Menteri Pertahanan, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Agama) agar secara khusus serius memberantas radikalisme yang berkembang, baik di masyarakat maupun di lingkup institusi negara. Harus diapresiasi dan didukung,” ujar Ketua PW GP Ansor Papua, Amir Ahmad Madubun membacakan sikap.

Berikut pernyataan lengkap sikap GP Ansor:

Pernyataan sikap GP Ansor dihadiri oleh Sekjen GP Ansor dan sejumlah perwakilan wilayah, di antaranya PW GP Ansor Papua, PW GP Ansor Bangka Belitung, PW GP Ansor Riau, PW GP Ansor Maluku Utara, PW GP Ansor NTT, dan PW GP Ansor Kalimantan Timur.