Grace Natalie 2 Kali Raih Suara Tertinggi tapi Tak Lolos DPR, Bakal Maju Pilgub?

21 Maret 2024 21:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie, saat ditemui wartawan, di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Kamis (21/3). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie, saat ditemui wartawan, di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Kamis (21/3). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
ADVERTISEMENT
Caleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie meraih suara tertinggi dalam Pileg 2024 untuk Dapil DKI Jakarta III. Ia mengalahkan caleg dari partai lain.
ADVERTISEMENT
Pencapaian Wakil Ketua Dewan Pembina PSI ini sempat disinggung Sekjen PSI Raja Juli Antoni ketika konferensi pers menyikapi hasil Pemilu 2024.
Raja juli sempat bercanda ke Grace dengan menawarinya maju Pilgub DKI. Sebab Grace meraup suara tertinggi di salah satu dapil di Jakarta.
"Kalau kami lolos, kami akan punya enam kursi di DPR RI. Pertama, Sis Grace Natalie, sudah dua kali pileg suara terbanyak," ujar Raja dalam konferensi pers di DPP PSI, Kamis (21/3).
"Enggak tahu, nih, apakah mungkin maju di [Pilkada] DKI atau tidak," katanya sambil disambut tawa yang hadir.
Konferensi pers Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terkait menyikapi hasil Pemilu 2024, yang digelar di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Kamis (21/3). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
Saat ditemui usai acara, Grace pun merespons pernyataan Raja soal kemungkinan berkontestasi di Pilkada DKI.
"Kita lihat dulu aja. Teman-teman pada gas semua, nih, baru aja selesai pilegnya, capek lagi," ucapnya kepada wartawan.
ADVERTISEMENT
"Biar kita istirahat dulu, napas dulu," pungkasnya.
Dapil DKI Jakarta III meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kabupaten Kepulauan Seribu. Dalam dapil itu Grace meraup 193.556 suara.
Meskipun meraup suara tertinggi dan mengungguli nama lainnya seperti Ahmad Sahroni, Grace gagal melenggang ke Senayan buntut partainya tak mampu melewati ambang batas parlemen 4 persen.