Granat Meledak di Masjid di Afghanistan Setelah Salat Zuhur Berjemaah

7 April 2022 17:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi granat nanas berkarat. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi granat nanas berkarat. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sebuah masjid di Ibukota Afghanistan, Kabul, menjadi target serangan granat pada hari Rabu (6/4). Peristiwa itu terjadi setelah ibadah salat zuhur berjemaah.
ADVERTISEMENT
Masjid itu terletak di daerah padat penduduk Kota Kabul yang dikelilingi oleh sejumlah toko dan pasar. Polisi melaporkan sedikitnya enam orang terluka dalam ledakan tersebut.
"Kami telah selesai salat dan sedang menuju keluar dari masjid ketika ledakan terjadi," kata salah seorang jemaah Mohammed Yasin kepada kantor berita AFP.
Juru bicara polisi Kabul Khalid Zadran turut mengkonfirmasi serangan. Dia mengatakan sebuah granat telah dilemparkan ke masjid Pul-e-Khisti. Seorang tersangka telah ditangkap di lokasi kejadian.
Pasukan Taliban menyelidiki dalam masjid Syiah setelah serangan bom bunuh diri di Kunduz, Afghanistan, Jumat (8/10). Foto: AFP
Dikutip dari Al Jazeera, tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas insiden itu.
Namun, kelompok Negara Islam Provinsi Khorasan (ISKP, ISIS-K) baru-baru ini dilaporkan telah melakukan serangan di Kabul dan kota-kota lain. Laporan itu menimbulkan kecurigaan bahwa ISIS-K turut terlibat dalam insiden pelemparan granat di masjid tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, ISIS-K mengeklaim menyerang sebuah rumah sakit militer di Kabul pada November lalu. Peristiwa itu menewaskan 19 orang.
Kelompok itu juga mengeklaim serangan bunuh diri pada bulan Oktober di sebuah masjid Syiah di Kandahar yang menewaskan sedikitnya 60 orang.
Seorang anggota ISIS. Foto: REUTERS/Stringer
Sejak Taliban merebut kekuasaan pada Agustus tahun lalu, serangan terhadap sasaran publik di Afghanistan sebagian besar telah berkurang.
Pejabat Taliban pun bersikeras mengatakan pasukan mereka telah mengalahkan ISIS-K. Namun analis menyebut ISIS-K masih jadi tantangan keamanan utama bagi penguasa baru Afghanistan.
Ditulis oleh: Sekar Ayu