Greta Thunberg Kembali Beraksi, Kali Ini Ejek Joe Biden dan Boris Johnson

30 September 2021 13:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Greta Thunberg. Foto: AFP/TIMOTHY A. CLARY
zoom-in-whitePerbesar
Greta Thunberg. Foto: AFP/TIMOTHY A. CLARY
ADVERTISEMENT
Aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg, kembali beraksi. Dia mengejek sejumlah pemimpin dunia terkait penanganan krisis iklim.
ADVERTISEMENT
Ejekan Thunberg kali ini ditargetkan kepada Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Tindakan itu disampaikan dalam pidato di konferensi Youth4Climate Milan, pada Selasa (28/9/2021).
Thunberg mengatakan bahwa aksi iklim selama 30 tahun itu hanyalah omong kosong. Thunberg lalu meniru dan mengulangi ucapan yang sempat dilontarkan para pemimpin dunia soal krisis iklim.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berpidato di Sesi ke-76 Majelis Umum PBB di New York City, AS, Rabu (22/9). Foto: Eduardo Munoz/REUTERS
“Ketika saya bilang perubahan iklim, apa yang kamu pikirkan? Aku pikirkan pekerjaan. Pekerjaan hijau. Pekerjaan hijau,” ungkap Thunberg mengacu pada pidato Biden terkait krisis iklim tersebut yang dilansir CNN, pada Rabu (29/9).
Untuk Johnson, Thunberg menyebut Kepala Pemerintahan Inggris sebagai orang pandai bicara namun tidak ada aksi. Kritik Thunberg disasar pada kampanye pemulihan hijau yang dicanangkan Johnson tapi tak berjalan mulus.
ADVERTISEMENT
“Iklim netral bla bla bla. Ini semua yang kita dengar dari orang yang kita sebut pemimpin. Ucapan demi ucapan mereka terdengar bagus, tapi selama ini tidak menghasilkan tindakan, maupun harapan dan mimpi. Semua hanya janji dan omong kosong.” kata Thunberg.
Presiden AS Joe Biden berbicara saat Sidang Majelis Umum PBB di New York City, Amerika Serikat, Selasa (21/9/2021). Foto: Kevin Lamarque/Reuters
Sindiran Thunberg disampaikan jelang pelaksanaan KTT COP26 di Glasgow, Skotlandia. Pertemuan rutin tahunan para pemimpin dunia itu khusus membicarakan masalah perubahan iklim.
Dalam pertemuan tersebut, negara penghasil emisi harus memberikan janji lebih keras terhadap penekanan untuk mengurangi emisi negara mereka. Diharapkan hal tersebut dapat mengatasi perubahan iklim di dunia.
Sebelum COP 26 digelar AS dan Uni Eropa telah berjanji untuk mengurangi emisi hingga 30% pada 2030. Sedangkan Inggris juga berjanji mengurangi 78% emisi pada 2035.
ADVERTISEMENT