Gubenur Erzaldi: Jumlah Penduduk Miskin di Babel Rendah

22 Juli 2020 17:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Roesman. Foto: Pemprov Bangka Belitung
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Roesman. Foto: Pemprov Bangka Belitung
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis data penduduk miskin berdasarkan hasil survei lapangan. Data tersebut cukup melegakan, karena menempatkan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dengan jumlah penduduk miskin terendah keempat se-Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman mengatakan data yang dikeluarkan oleh BPS tersebut patut dicermati sebagai acuan bahwa semua unsur di provinsi berjalan, terutama yang menyangkut perekonomian, kendati data tersebut dikumpulkan saat awal terjadinya lonjakan pandemi COVID-19.
"Kita tahu data yang dikumpul itu diambil bulan September 2019 dan Maret 2020. Saat itu pandemi COVID-19 baru muncul, termasuk juga di Babel. Yang kita rasakan sama-sama, itu artinya, angka kemiskinan yang dirilis BPS di bulan Juli 2020 kemarin, belum mendeteksi secara keseluruhan akibat dari dampak COVID-19," ungkap Gubernur Erzaldi.
Namun begitu, angka kemiskinan yang terbilang rendah itu patut diapresiasi karena begitu banyak faktor yang memengaruhinya. Karena jika hanya seorang gubernur saja, maka tidak bisa membuat program yang baik bagi perekonomian jika tidak didukung semua pihak.
ADVERTISEMENT
Karena itu, Gubernur Erzaldi merasa data yang diungkap oleh BPS merupakan hasil sinergisitas baik pemerintah, legislatif, forkopimda, dan masyarakat. Oleh karena itu, Gubernur Erzaldi berterima kasih atas hal tersebut.
"Belum dihitung bagaimana masa pandemi," ungkapnya. Dari data yang dirilis BPS, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menduduki peringkat empat terendah angka kemiskinan di Indonesia dari data persentase yang dirilis pada bulan Juli 2020.
Kondisi ini adalah angka kemiskinan yang data lapangannya dikumpulkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2020.
Angka kemiskinan Babel tidak tinggi ini disebabkan oleh Garis Kemiskinan (GK) Babel yang sangat tinggi, bahkan tertinggi se-Indonesia yaitu di atas Rp 700 ribu, sedangkan GK nasional sekitar Rp 400 ribu.
Menanggapi itu, Gubernur Erzaldi mengatakan itu adalah standar yang telah ditetapkan, sehingga jika di Babel angka GK terendahnya Rp 700 ribu, dan ada yang di angka Rp 650 ribu, maka untuk angka nasional Babel masih tertinggi.
ADVERTISEMENT
"Itu diukur tiap dua kali dalam setahun, diukur dari kemampuan pemenuhan kebutuhan makanan dan non makanan," ujarnya.
Untuk diketahui, Babel tetap bertahan di peringkat empat pada Maret 2020 dengan persentase sebesar 4,53 persen. Sedangkan sebelumnya pada September 2019 dengan posisi yang sama, angka kemiskinan Babel sebesar 4,50 persen. Ada kenaikan sebesar 0,03 persen, di atas Bali, Kalimatan Selatan, dan disusul DKI Jakarta.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)