news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Gubernur Aceh Tabur Tanah Makam Iskandar Muda & Air Masjid Baiturrahman di IKN

14 Maret 2022 13:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Aceh Nova Iriansyah saat menyerahkan Tanah dan Air yang dibawa dari Aceh ke calon ibu kota baru negara kepada Presiden RI, Joko Widodo. Foto: Setneg
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Aceh Nova Iriansyah saat menyerahkan Tanah dan Air yang dibawa dari Aceh ke calon ibu kota baru negara kepada Presiden RI, Joko Widodo. Foto: Setneg
ADVERTISEMENT
Gubernur Aceh Nova Iriansyah ikut melakukan tabur tanah dan percik air di lokasi calon Ibu Kota Nusantara (IKN), yang dipimpin langsung oleh Presiden RI Joko Widodo, Senin (14/3).
ADVERTISEMENT
Nova menjadi orang kedua yang diberi kesempatan menabur tanah dan air setelah diawali Gubernur DKI Anies Baswedan. Tanah dan air yang dibawa Gubernur Aceh itu, bersumber dari Makam Sultan Iskandar Muda dan tanah Museum Aceh serta air dari Masjid Raya Baiturrahman.
Nova mengatakan, Pemerintah Aceh mengambil tanah dari kompleks Museum Aceh yang menyimpan peninggalan masa Kesultanan Aceh Darussalam.
Gubernur Aceh Nova Iriansyah saat menyerahkan Tanah dan Air yang dibawa dari Aceh ke calon ibu kota baru negara kepada Presiden RI, Joko Widodo. Foto: Setneg
“Kesultanan Aceh Darussalam mengalami masa kejayaan ketika dipimpin Sultan Iskandar Muda atau Sultan Meukuta Alam pada 1607-1636 M,” kata Nova.
Sementara air diambil dari Masjid Raya Baiturrahman, tutur Nova, merupakan peninggalan Kerajaan Aceh yang menjadi simbol agama, budaya, dan perjuangan masyarakat Aceh.
“Masjid ini tidak hanya menjadi pusat kegiatan keagamaan dan saksi kejayaan Kerajaan Aceh, tetapi juga pernah dijadikan markas pertahanan terhadap serangan para penjajah. Air dan tanah ini dibawa untuk mengisi Kendi Nusantara,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kemudian, Nova menjelaskan, tanah Makam Sultan Iskandar Muda tersebut mencerminkan kekuatan perjuangan dan keteguhan. Sedangkan, tanah Museum Aceh dan Air dari Masjid Raya Baiturrahman adalah dua bentuk kesadaran sejarah dan kekuatan ilahiah akan adanya keluhuran dan kepatuhan dalam beragama.
"Diharapkan tanah dan air yang dibawa dari Aceh ini dapat menjadi kekuatan perjuangan dan kekuatan agama agar pondasi pendirian IKN nantinya menjadi kuat," ungkapnya Gubernur Nova.
Nova menyebutkan, adapun filosofi lain dari tanah dan air Aceh itu adanya kekuatan dan kemandirian daerah dalam membentuk struktur negara, sesuai dengan hadih maja Aceh yaitu Adat bak poteumeureuhom, Hukom bak syiah kuala, jika diartikan mengarah kepada kebudayaan yang diputuskan oleh raja-raja yang pernah memerintah di Aceh.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks IKN, kata Nova, masyarakat Kalimantan Timur harus berlomba dalam membangun Kaltim sebagai calon Ibu kota baru negara dengan segenap jiwa dan keintelektualannya.
"Kemudian, hukom bak syiah kuala, adalah bentuk daerah dengan nuansa religi yang sangat kental, jadi poin agamis tentang hukum keagamaan masuk ke dalam sila terpenting penegakan pedoman rakyat Aceh. Terkait IKN, kita juga berharap nantinya ibu kota baru negara ini juga punya pondasi seperti hadih maja Aceh tersebut," ungkap Nova.