Konferensi pers "Strategi Kebudayaan Indonesia dalam Dimensi Kekinian dan Perspektin Masa Depan"

Gubernur Lemhannas: TNI-Polri Sama Saat Tangani Demo

26 September 2019 17:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Hampir setiap demo dengan jumlah massa yang besar, anggota TNI selalu membantu Polri dalam pengamanan. Sejumlah massa di beberapa kesempatan lebih senang bila anggota TNI yang menemui mereka untuk berdialog dibanding anggota Polri.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Gubernur Lemhannas Letjen (purn) Agus Widjojo menegaskan, tidak ada yang berbeda antara TNI dan Polri dalam hal penanganan demo. Mereka punya tugas dan kewenangan masing-masing yang diatur oleh undang-undang.
“Semua sama, aparat keamanan semua sama mempunyai tugas dan peran masing-masing sesuai konstitusi,” ucap Agus di Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Pusat, Kamis (26/9).
Suasana demo mahasiswa saat memblokade Tol Dalam di depan gedung DPR RI, Jakarta Pusat, pada Selasa (24/9/2019). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Agus mengatakan, pandangan seperti itu dinilai sebagai bagian dari adu domba antara Polri dan TNI. Tapi, dia tidak khawatir karena TNI-Polri tak mudah untuk diadu domba.
“Jangan pilih-pilih, dan saya percaya juga, sesama aparat keamanan negara tidak mudah diadu domba,” ujar dia.
Hal ini tampak saat demo mahasiswa Selasa (24/9). Usai demo mahasiswa, sekelompok massa tak dikenal terus melakukan perlawanan dengan melempari polisi dengan batu, dari arah pertigaan flyover Slipi.
ADVERTISEMENT
Perlawanan berlangsung sampai 5 jam lebih, yakni mulai pukul 18.00 WIB hingga 24.00 WIB. Mereka baru mau membubarkan diri, setelah pasukan Marinir mendatangi massa dan berdialog langsung.
Pasukan Marinir yang datang tanpa senjata itu terus meminta massa untuk membubarkan diri sampai akhirnya massa bersedia meski sampai dini hari.
Pasukan Marinir saat negosiasi dengan warga. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
Agus menjelaskan, jika rencana mengadu domba TNI-Polri berhasil, maka kerugian besar justru akan dirasakan semua elemen bangsa. Namun, Agus tidak menyebut siapa yang diuntungkan jika hal itu terjadi.
Agus meminta agar masyarakat ataupun anggota TNI-Polri di mana pun berada tak menelan mentah pesan yang bermuatan adu domba. Sebab, pesan hoaks bisa sampai ke siapa pun, bahkan Agus yang seorang pensiunan jenderal saja masih mendapatkan kabar bohong melalui WhatsApp.
ADVERTISEMENT
“Dan saya juga tidak percaya bahwa antaraparat mudah dibenturkan, cek dulu, itu hoaks tidak. Saya temukan di WA juga, broadcast yang merupakan pengulangan dari kejadian di masa lalu,” ujar Agus.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten