Gubernur Papua Barat Curhat ke Terawan, Butuh Dokter Spesialis Tangani Corona

8 Juli 2020 1:46 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan menyerahkan cenderamata kepada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pada kunjungan kerja di Manokwari. Foto: Toyiban/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan menyerahkan cenderamata kepada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pada kunjungan kerja di Manokwari. Foto: Toyiban/Antara
ADVERTISEMENT
Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, menyatakan provinsinya masih membutuhkan sejumlah dokter spesialis untuk penanganan pasien virus corona. Hal ini ia sampaikan di hadapan Menkes Terawan Agus Putranto saat rapat koordinasi penanganan COVID-19 di Manokwari, Selasa (7/7) malam.
ADVERTISEMENT
"Paling tidak tujuh dokter spesialis yang kita butuhkan, di antaranya spesialis paru, anestasi, radiologi dan patologi. Nanti akan kami tempatkan di rumah sakit provinsi dan daerah-daerah yang sangat membutuhkan dukungan dokter spesialis," ucap Dominggus dilansir Antara.
Selain Terawan, rapat koordinasi ini dihadiri langsung Menteri Koordintor Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendi dan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo, dalam rangkaian kunjungan penanganan COVID-19 di Papua - Papua Barat.
Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan Foto: Balleo News
Dominggus menjelaskan pihaknya telah membuka penerimaan dokter spesialis sejak April lalu dan masih dibuka, namun hingga saat ini belum ada yang mendaftar. Bahkan, Pemprov Papua Barat sanggup membayar gaji antara Rp 75 juta hingga Rp 80 juta per bulan per orang.
ADVERTISEMENT
Selain honor, Pemprov Papua Barat juga akan menyiapkan tempat tinggal yang layak serta kendaraan operasional selama menjalankan tugas di Papua Barat.
"Awalnya kita hanya siapkan gaji atau honor sebesar Rp 50 juta dan fasilitas tempat tinggal juga kendaraan operasional. Tidak ada yang minat, lalu kita koordinasi dengan Kejaksaan juga BPK dan akhirnya honornya kita naikan menjadi Rp 75 juta sampai Rp 80 juta," ucap Dominggus.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengikuti rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO
Dominggus mengatakan, pihaknya dan pemerintah kabupaten/kota terus berusaha melengkapi fasilitas dan tenaga kesehatan serta sarana pendukung lainya dalam penanganan COVID-19.
Saat ini di Papua Barat, sudah ada 14 rumah sakit rujukan COVID-19. Kementerian Kesehatan pun telah memberi izin pengoperasian Rumah Sakit Umum (RSU) Provinsi di Manokwari.
ADVERTISEMENT
"Untuk alat deteksi COVID-19, di RSU Provinsi sudah ada dua PCR (polymerase chain reaction) dan satu TCM (tes cepat molekuler) yang kita operasikan. Di Bintuni PCR juga ada dua, Kabupaten Sorong satu. Fakfak dan Teluk Wondama juga sudah mengoperasikan TCM," katanya.
Seorang warga mencuci tangan. Foto: ANTARA FOTO/Gusti Tanati
Dalam waktu dekat, kata dia, rumah sakit umum daerah (RSUD) Manokwari pun akan mengoperasikan PCR. Saat ini beberapa tenaga kesehatan sedang menjalani pelatihan di laboratorium kesehatan Makassar, Sulawesi Selatan.
Pada kesempatan itu juga, Dominggus berharap gugus tugas nasional maupun Kemenkes membantu Papua Barat memenuhi kekurangan tenaga dokter spesialis untuk memperlancar penanganan COVID-19.
————-----------------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona