Gubernur Sumbar Sebut Mudik Idul Adha Potensial Tingkatkan Penularan Corona

1 Agustus 2020 16:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menceritakan sulitnya menghilangkan budaya masyarakat saat hari raya. Salah satunya yaitu mudik. Apalagi, di tengah pandemi corona saat ini.
ADVERTISEMENT
Budaya mudik tersebut, dinilai Irwan jelas sangat berpotensi membahayakan situasi kesehatan di suatu daerah khususnya di tengah masa pandemi corona saat ini. Perpindahan orang dari satu lokasi ke.lokasi lainnya, menurut dia, berpotensi menjadi alat angkut virus dari satu tempat ke tempat lainnya.
"Pas Idul Adha ini budaya orang kita ini pasti pulang kampung dan banyak yang pulang dari daerah merah atau hitam yang membawa positif. Nah ini kemudian yang jadi suatu persoalan," ujar Irwan dalam diskusi virtual dengan BNPB, Sabtu (1/8).
Karena sulit untuk mengendalikan keinginan seseorang untuk pulang ke kampung halamannya, Irwan menyiapkan sejumlah langkah pencegahan.
"Oleh karena itu kita punya 3 pendekatan sebetulnya untuk menjaga agar zona hijau tetap hijau. Pertama kita menjalani pendekatan testing, isolasi dan karantina, itu luar biasa kita buat masif sehingga demikian bisa terkendali," ucap Irwan.
Ilustrasi arus mudik di stasiun KA Foto: Hafidz Mubarak A./ANTARA
Langkah pencegahan itu perlahan menunjukkan hasil positif. Irwan mengklaim pertumbuhan angka positif COVID-19, perlahan mulai menyusut dan berada dalam tahapan normal.
ADVERTISEMENT
"Kita punya positivity rate cuma 1,4, testing rate kita melebihi dari yang diminta WHO, kalau WHO 5 ribu per 1 juta penduduk, kita bisa mencapai lebih dari 10 ribu, sekitar 1,2 % melebihi negara lain seperti Korea Selatan, Payakumbuh saya kira juga lebih ya. Lalu kita ada insiden rate kita juga punya 0,65 kecil sekali bisa terkendali, lalu tingkat kesembuhan mencapai 85% lalu kematian 3,8%," ujar dia.
Pencegahan, kata Irwan, dilakukannya pula dengan melakukan tes masif di sejumlah pintu masuk menuju Sumatera Barat baik melalui udara maupun darat.
"Kemudian untuk menjaga perbatasan udara dan darat, untuk udara ini untuk setiap yang masuk kita swab gratis di airport itu kita lakukan sebagai antisipasi walaupun ada satu dua yang tidak mau," kata Irwan.
ADVERTISEMENT
Sehingga meski tidak ada pelarangan keluar masuk di Provinsi Sumbar, pihaknya tetap bisa melakukan pencegahan yang berdampak pula pada minimnya pertumbuhan angka positif COVID-19.
"Ketiga pendekatan ini insya allah kita bisa menjalankan dan menjaga agar daerah bisa tetap berstatus sebagai zona hijau, walaupun saya tidak bisa membatasi orang datang kemari," ujar dia.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)