Gubernur Sumut soal Diminta Tiru Jakarta Perbanyak Tes PCR: Reagennya Kurang

30 Juli 2020 14:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat diwawancara wartawan di Rumah Dinas Gubernur.  Foto: Rahmat Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat diwawancara wartawan di Rumah Dinas Gubernur. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
Satgas COVID-19 meminta daerah-daerah di Indonesia meniru Jakarta saat melakukan tes PCR. Dalam sepekan tes PCR Jakarta melampaui standar WHO, yakni di atas 1.000 spesimen setiap satu juta penduduknya.
ADVERTISEMENT
Menanggapi imbauan Satgas COVID 19, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengaku sebetulnya bisa saja meniru Jakarta. Namun ia terkendala kurangnya reagen (pereaksi kimia) untuk tes PCR.
“Persoalanya tes PCR reagennya yang enggak ada. Kalau ada, mau semua rakyat Sumatera Utara ini saya PCR,” ujar Edy kepada wartawan, Kamis (30/7).
Edy bahkan menyebutkan penggunaan PCR di Sumut hanya cukup untuk 6 hari. Namun dia tidak merinci total jumlah yang bisa digunakan ke masyarakat. Selain itu Edy juga mengaku kesulitan pada proses penyediaan reagen.
“PCR-nya kita terbatas, kita punya sekarang ini tinggal 6 hari reagennya, mau beli tidak ada. Harus izin ke Menteri Kesehatan,” ujar Edy.
Meskipun begitu Edy terus berupaya melobi Menteri Kesehatan agar reagen yang dibutuhkan untuk tes PCR segera terpenuhi.
ADVERTISEMENT
“Barusan aja kita telepon Menteri Kesehatan,” ujar Edy.
Sementara itu update corona terakhir di Sumut Rabu (29/7) angkanya melonjak drastis yakni bertambah 241 orang. Angka ini merupakan rekor terbaru penambahan kasus positif virus corona harian dalam 24 jam.
Dengan tambahan 241 pasien baru, maka kini total kasus positif corona di Sumut mencapai 3.759 orang. Pasien sembuh totalnya 980 orang, pasien meninggal 180 orang. Sementara itu untuk spesimen PCR sejauh ini baru 21.660.
Sebelumnya Jubir Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan angka kasus corona di Jakarta mengalami peningkatan. Bahkan Kabupaten Kepulauan Seribu yang sebelumnya terbebas corona, kini masuk zona oranye.
Meski begitu menurutnya data itu merupakan gambaran real karena diikuti dengan tes PCR dalam jumlah besar.
ADVERTISEMENT
“DKI Jakarta telah melampaui standar WHO dalam testing, sehingga jumlah kasus yang tergambarkan cukup besar," tutur Wiku.
Pekan lalu tes PCR yang dilakukan di DKI hampir empat kali lipat dari standar yang diterapkan WHO. Maka itu Wiku meminta agar provinsi lain mengikuti pencapaian tersebut.
"Kami harap daerah lain harus ikuti tren DKI Jakarta yang tesnya begitu banyak dan gambarkan kondisinya lebih baik," tutup Wiku.
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona