Gugus Tugas COVID-19 Jatim: Surabaya Bisa Jadi Wuhan, Jika Warganya Tak Disiplin

28 Mei 2020 11:15 WIB
comment
35
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas melakukan pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) saat penumpang pesawat tiba di terminal 2 Bandara Juanda Surabaya, Jawa Timur, Rabu (22/1). Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq
zoom-in-whitePerbesar
Petugas melakukan pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) saat penumpang pesawat tiba di terminal 2 Bandara Juanda Surabaya, Jawa Timur, Rabu (22/1). Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq
ADVERTISEMENT
Kasus virus corona penyebab COVID-19 di Jawa Timur dalam beberapa waktu belakangan melesat sangat tinggi. Episenter penyebaran virus corona di Jawa Timur berada di Surabaya Raya.
ADVERTISEMENT
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi, menyebut, sebanyak 65 persen kasus virus corona di Jawa Timur berasal dari Surabaya Raya (Kota Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik).
Joni khawatir kondisi ini akan semakin parah, bahkan seperti Wuhan, kota awal persebaran virus corona, jika warga menyepelekan masalah protokol kesehatan pencegahan virus corona.
"65 persen COVID-19 ada di Surabaya Raya. Ini tidak main-main, kalau kita tidak hati-hati maka Surabaya bisa jadi Wuhan kalau warganya tidak disiplin," kata Joni di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (28/5).
Warga melintas di depan mural Lawan Corona di Jalan Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur. Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim
Lebih lanjut, Joni menjelaskan, pihaknya tengah fokus menurunkan rate of transmission (tingkat penularan). Apalagi, di Surabaya hingga kini angkanya masih 1,6.
"Artinya ketika ada 10 orang (positif) dalam satu minggu jadi 16 orang," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pihaknya juga berupaya menurunkan case fatality rate (CFR) atau tingkat kematian. Joni mengungkapkan tengah dilakukan clinical research dengan penggunaan Avigan, Terapi Plasma Convalescent, hingga Aspirin.
"Bapak Menkes sudah memerintahkan ke saya dan obat tertentu seperti pemakaian Aspirin semuanya kita coba dengan kaidah kesehatan tertentu," jelas Dirut RSUD Dr Soetomo ini.
Warga menunggu kereta di Stasiun Kereta Api Hankou, Wuhan, Hubei, China, Rabu (8/4). Foto: REUTERS / Aly Song
Sebelumnya, pemerintah pusat telah mengirimkan dua unit Mobil Lab Bio Safety Level 2 untuk penanganan COVID-19 ke Surabaya. Mobil lab ini akan diperbantukan dalam melakukan uji spesimen secara cepat hanya dalam 39 menit.
Rencananya, satu mobil yang sudah tiba akan digunakan untuk tiga rumah sakit rujukan di Surabaya, yakni Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), Rumah Sakit Haji Sukolilo, dan Rumah Sakit Darurat Puslitbang Kemenkes di Jalan Indrapura, Surabaya. Satu mobil lab ini ditargetkan bisa memeriksa 500 spesiemen pasien.
ADVERTISEMENT
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
————-----------------------
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.