Gugus Tugas: Kalau Relaksasi Tidak Terukur, Penularan Akan Makin Banyak
ADVERTISEMENT
Sejumlah daerah telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus corona di Indonesia. Namun, beberapa hari belakangan muncul wacana pemerintah akan melonggarkan PSBB .
ADVERTISEMENT
Wacana ini menimbulkan kritik karena masyarakat dinilai masih belum disiplin dan kasus positif yang terus meningkat. Juru bicara Gugus Tugas Achmad Yurianto mengatakan, pemerintah masih terus melakukan kajian untuk relaksasi.
"Problem tiap daerah tidak sama, sehingga butuh kajian data yang komprehensif oleh semua pihak dan ini yang sedang disusun oleh pemerintah. Mohon tidak dimaknai ini sudah dilakukan," kata Yuri dalam keterangannya, Rabu (20/5).
Yuri menegaskan relaksasi harus dikaji secara terukur. Jika tidak, maka tingkat penularan bisa kembali meningkat jika masyarakat merasa tidak perlu lagi menerapkan protokol kesehatan.
"Kalau relaksasi ini tidak terukur, maka yang terjadi penularan baru akibat ada perasaan sudah tidak perlu pakai masker, tidak perlu jaga jarak, tidak perlu lagi hindari kerumunan. Kalau ini dilakukan, maka penularan akan makin banyak dan akan makin menyulitkan kita," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Yuri meminta masyarakat untuk bekerja sama agar pandemi virus corona di Indonesia dapat segera dikendalikan. Apalagi WHO juga masih belum bisa memastikan kapan pandemi ini berakhir.
"Organisasi WHO pun tidak bisa memastikan sampai kapan pandemi ini berlangsung. Kita belum mampu melawan secara langsung karena belum ada vaksin yang bisa diproduksi dan memunculkan kekebalan pada orang yang belum sakit," tuturnya.
"Mari kita lindungi diri kita. Hanya upaya ini yang bisa kita lakukan manakala kita ingin memutus rantai penyebaran COVID-19 ini," pungkasnya.
==========
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona . Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.