Gugus Tugas soal Lonjakan 502 Kasus Baru di Jatim: 20 dari Tenaga Kesehatan

22 Mei 2020 1:48 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peta sebaran COVID-19 di Provinsi Jawa Timur, Kamis (21/05). Foto: Dok. Diskominfo Provinsi Jawa Timur
zoom-in-whitePerbesar
Peta sebaran COVID-19 di Provinsi Jawa Timur, Kamis (21/05). Foto: Dok. Diskominfo Provinsi Jawa Timur
ADVERTISEMENT
Jumlah pasien positif COVID-19 di Jawa Timur mengalami penambahan sebanyak 502 orang pada Kamis (21/5). Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim, dr Kohar Hari Santoso, mengatakan beberapa di antaranya merupakan tenaga kesehatan.
ADVERTISEMENT
"Jadi memang ada penambahan (kasus) di klaster yang ada. Yang baru itu dari nakes (tenaga kesehatan) ada positif COVID-19 20 orang, 12 di antaranya Nakes, empat dokter, tiga spesialis," ujar Kohar di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (21/5).
Kohar menjelaskan para tenaga kesehatan tersebut tidak bertugas menangani pasien COVID-19. Maka, tidak menutup kemungkinan bisa tertular saat memberikan pelayanan terhadap pasien yang belum didiagnosis terpapar virus corona.
Warga melintas di depan mural Lawan Corona di Jalan Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur. Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim
Selain itu, Kohar juga menemukan adanya tambahan klaster baru virus corona yang berasal dari perjalanan perjalanan luar negeri maupun antarkota.
"Ada kelompok melakukan perjalanan luar negeri. Jumlahnya enggak terlalu besar, tapi potensi menular ke yang lain. Di samping itu ada perjalanan luar kota," terangnya.
ADVERTISEMENT
Namun, Kohar tak menjelaskan lebih lanjut berapa jumlah penambahan masing-masing kasus dari klaster yang disebutkan.
Sementara, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi, membeberkan salah satu penyebab banyaknya kasus dari perjalanan mobilitas melalui udara.
Joni menyebut, grafik mobilitas udara di Bandara Internasional Juanda mengalami kenaikan dari hari ke hari baik yang datang maupun berangkat dari Jatim. Sedangkan, untuk mobilitas darat dengan kendaraan di Surabaya terbilang stabil.
"Per hari bisa 1.400-1.500 penumpang, walaupun sudah dilakukan skrining, tapi ini juga bagian dari faktor yang bisa menaikkan jumlah kasus COVID-19 di Jatim," terang Joni.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.
ADVERTISEMENT