Gunung Berapi Aktif Villarrica di Cile Erupsi, Ada Kemungkinan Meletus

6 Desember 2022 6:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung berapi Villarrica terlihat pada malam hari dari kawasan Villarrica, Chile. Foto: MARTIN BERNETTI / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Gunung berapi Villarrica terlihat pada malam hari dari kawasan Villarrica, Chile. Foto: MARTIN BERNETTI / AFP
ADVERTISEMENT
Gunung berapi aktif Villarrica yang tertutup salju di Cile diguncang gempa vulkanik dan menyemburkan lava, pada Senin (5/12). Akibatnya, otoritas setempat pun memberlakukan status siaga di kawasan objek wisata ini.
ADVERTISEMENT
Gunung berapi yang dilapisi gletser itu menghadap ke Kota Pucon, yang berjarak hanya 15 km dari kawasan gunung. Kota tersebut berpopulasi sekitar 28.000 orang dan pendapatan hidupnya bergantung pada sektor pariwisata di kawasan Gunung Villarrica.
Dana-danau dan hutan rimbun di kawasan ini adalah daya tarik wisata yang populer bagi para turis. Menurut angka resmi, sekitar 10.000 pengunjung mendaki pegunungan di kawasan Villarrica setiap musim panas.
Kepala Jaringan Pengawasan Gunung Berapi Nasional, Alvaro Amigo, mengatakan erupsinya gunung berapi tersebut tergolong berbahaya, sebab letusan lava dan semburan lumpur vulkaniknya dapat berdampak pada penduduk dan infrastruktur besar yang berada di sekitarnya.
Berdasarkan pantauan aktivitas vulkanik harian, Amigo memprediksi bahwa Gunung Villarrica dapat meletus kapan saja.
ADVERTISEMENT
“Meskipun kami tidak dapat memprediksi kapan gunung berapi akan meletus, kondisinya sudah ada,” jelas dia.
Gunung berapi Villarrica terlihat pada malam hari dari kawasan Villarrica, Chile. Foto: Cristobal Saavedra Escobar/REUTERS
Hal ini didasarkan pula pada pantauan yang dilakukan sejak Oktober, di mana gunung setinggi 2.847 meter itu tampak mengeluarkan ledakan gas dan aktivitas seismik — dengan menyemburkan lava setinggi 220 meter ke atmosfer.
Menimpali pernyataan Amigo, hal serupa juga disampaikan oleh ahli geofisika, Christian Farias. Ia menekankan tingkat waspada bagi para penduduk yang tinggal di sekitar kawasan itu.
“Hal tentang Villarrica adalah risikonya, karena banyak orang tinggal di daerah yang sangat terpapar terhadap potensi kerusakan dari gunung berapi,” ujar Farias.
Para ahli membandingkan tingkat aktivitas Gunung Villarrica saat ini dengan yang terlihat sebelumnya pada letusan terakhir di tahun 2015.
Gunung berapi Villarrica terlihat pada malam hari dari kawasan Villarrica, Chile. Foto: Cristobal Saavedra Escobar/REUTERS
Kala itu, letusan lava, gas, dan abu menyembur hingga 1,5 km ke udara. Tetapi, tidak ada kerusakan yang diakibatkan dan gunung berapi itu tenang kembali.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, letusan besar terakhir Gunung Villarrica terjadi pada 1984. Dan tak lepas dari semakin meningkatnya aktivitas vulkanik tersebut, Dinas Geologi dan Pertambangan Nasional pun mengeluarkan peringatan siaga (kuning) pada November lalu di empat kota terdekat dari Gunung Villarrica.
Peringatan kuning ini diartikan sebagai larangan bagi siapapun untuk mendekati kawasan gunung dalam jarak 500 meter dari kawah. Peringatan ini juga merupakan langkah sebelum peringatan oranye — di mana artinya letusan gunung berapi akan segera terjadi.