Gunung Merapi Kembali Bergeliat, Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 2.000 Meter
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Awan panas guguran Merapi tanggal 26 Mei 2022 pukul 16.43 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 50 mm dan durasi 189 detik," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida, Kamis (26/5).
Hanik menjelaskan kondisi puncak Gunung Merapi masih hujan dan berkabut. Kondisi ini patut diwaspadai masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran sungai yang bermuara di puncak Gunung Merapi, karena berpotensi terjadinya banjir lahar dingin.
"Cuaca mendung, hujan, dan berkabut, estimasi jarak luncur (awan panas guguran) 2.000 meter ke arah barat daya. Arah angin ke timur," bebernya.
Sebelumnya, awan panas guguran terjadi pada siang tadi pukul 11.26 WIB. Aktivitas vulkanik gunung yang berada di perbatasan Jateng dan DIY ini masih tinggi.
"Awan panas guguran Merapi tanggal 26 Mei 2022 pukul 11.26 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 146 detik," kata Hanik.
ADVERTISEMENT
"Estimasi jarak luncur (awan panas guguran) 1.800 meter ke arah barat daya," bebernya.
Potensi bahaya di Gunung Merapi saat ini masih berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer dan Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.
Sementara untuk sektor tenggara yaitu meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer.
Apabila terjadi letusan eksplosif, lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak. Masyarakat sekitar lereng Gunung Merapi pun diminta untuk tetap waspada dan menjauhi zona bahaya.