Gunung Merapi Lontarkan 4 Kali Awan Panas dalam 12 Jam

7 Januari 2021 20:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas guguran awan panas kecil Gunung Merapi terlihat dari Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah. Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas guguran awan panas kecil Gunung Merapi terlihat dari Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah. Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
ADVERTISEMENT
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merilis laporan pengamatan Gunung Merapi periode 06.00 hingga 18.00 WIB. Selama 12 jam tersebut, tercatat 4 kali Gunung Merapi melontarkan awan panas.
ADVERTISEMENT
"Hingga pukul 18.00 WIB sore ini, awan panas sudah terjadi 4 kali yaitu pada pukul 08.02, 12.50, 13.15, dan 14.02 WIB," kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, dalam keterangannya, Kamis (7/1).
Hanik menyebut lontaran awan panas pukul 08.02 WIB memiliki tinggi kolom erupsi 200 meter. Awan panas guguran ini juga tercatat di seismogram dengan amplitudo maks 28 mm dan durasi 154 detik.
"Awan panas 1 kali pukul 08.02 WIB arah Kali Krasak jarak luncur tak teramati (kabut), tinggi kolom 200 meter," ucapnya.
Gunung Merapi difoto dari kawasan Kaliurang, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu (18/11/2020). Foto: Andreas Fitri Atmoko/Antara Foto
Lontaran awan panas kedua terjadi pukul 12.50 WIB. Pada lontaran kedua, awan panas tersebut tercatat di seismogram dengan amplitudo 21 mm dan durasi 139 detik.
ADVERTISEMENT
"Tinggi kolom teramati 200 meter di atas puncak, jarak luncur sekitar ±300 meter ke arah hulu Kali Krasak," kata Hanik.
Ketiga, lontaran awan panas terjadi pukul 13.15 WIB dengan amplitudo 10 mm dan durasi 101 detik. Luncuran tetap mengarah ke Kali Krasak.
"Luncuran awan panas terpantau ke arah hulu Kali Krasak dengan jarak luncur ±400 meter," ucapnya.
Luncuran awan panas dari puncak Gunung Merapi terekam CCTV milik Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) di Sleman. Foto: ANTARA FOTO/CCTV BPPTKG
Lontaran terakhir dalam 12 jam terakhir terjadi pukul 14.02 WIB dengan amplitudo 10 mm dan durasi 92 detik.
"Awan panas tidak teramati secara visual karena cuaca di sekeliling Merapi berkabut," tutup Hanik.
Sejauh ini, BPPTKG masih menetapkan status Merapi pada tingkat Siaga (Level III). Dengan status ini, potensi radius bahaya yaitu 5 kilometer dari puncak Merapi.
ADVERTISEMENT