Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran 1.500 Meter dan 2 Kali Lava Pijar

9 Juni 2021 9:20 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, D.I Yogyakarta. Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
zoom-in-whitePerbesar
Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, D.I Yogyakarta. Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
ADVERTISEMENT
Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih tinggi. Gunung yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali kembali bergeliat, mengeluarkan awan panas guguran, Rabu (9/6) pagi.
ADVERTISEMENT
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menjelaskan awan panas guguran teramati pada pukul 03.16 WIB.
"Awan panas guguran Merapi tanggal 9 Juni 2021 pukul 03.16 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 39 mm dan durasi 129 detik," ujar Hanik dalam keterangannya.
Jarak luncur awan panas guguran dari puncak Gunung Merapi ke bawah mencapai 1.500 meter. "Ke arah barat daya," imbuh Hanik.
Awan panas guguran Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (27/1). Foto: Hendra Nurdiyansyah/ANTARA FOTO
Selain awan panas guguran, dalam laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan pukul 00.00-06.00 WIB ini, teramat dua kali guguran lava pijar.
"Teramati 2 kali guguran lava pijar ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1.300 meter," jelasnya.
Sampai saat ini BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada tingkat Siaga (Level III).
Aliran lahar dari Gunung Merapi yang terlihat dari Yogyakarta Selasa(19/1). Foto: Agung Supriyanto/AFP
Rekomendasi potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya dan tenggara.
ADVERTISEMENT
Untuk selatan-barat daya meliputi Kali Boyong, Kali Bedog, Kali Krasak, Kali Bebeng, dan Kali Putih sejauh maksimal 5 kilometer dari puncak Merapi. Kemudian sektor tenggara yaitu Kali Gendol sejauh maksimal 3 kilometer.
Sementara lontaran material vulkanik apabila terjadi letusan eksplosif diperkirakan dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.