Gunung Ruang Erupsi, BNPB Minta Hindari Pesisir dan Waspada Potensi Tsunami

30 April 2024 16:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung berapi Gunung Ruang mengeluarkan asap terlihat dari pulau Tagulandang di Sitaro, Sulawesi Utara, Jumat (19/4/2024) Foto: Ronny Adolof BUOL / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Gunung berapi Gunung Ruang mengeluarkan asap terlihat dari pulau Tagulandang di Sitaro, Sulawesi Utara, Jumat (19/4/2024) Foto: Ronny Adolof BUOL / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gunung Ruang di Sulawesi Utara kembali erupsi pada Selasa (30/4). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta masyarakat di Pulau Ruang menjauhi kawasan pesisir untuk mewaspadai tsunami.
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan Gunung Ruang memiliki sejarah tsunami tahun 1871. Menurut dia, material vulkanik yang masuk ke badan laut dikhawatirkan bisa membangkitkan tsunami.
"Hal-hal lainnya yang menjadi perhatian dan atensi dari BNPB adalah kalau kita lihat karakter erupsi yang terjadi malam hari sampai pagi tadi ini sudah sangat banyak material vulkanik yang langsung masuk ke badan laut," kata Abdul Muhari dalam keterangannya dikutip dari akun YouTube BNPB, Selasa (30/4).
"Sehingga kita khawatirkan karena mengingat ada historis sejarah 1871 bahwa sebagian material vulkanik ini mampu untuk membangkitkan tsunami yang cukup signifikan," imbuh dia.
BNPB mengimbau masyarakat tidak hanya mengosongkan daerah radius 7 km.
Erupsi Gunung Ruang pada pukul 08.35 WITA Foto: Dok PVMBG
"Tetapi untuk seluruh masyarakat di Pulau Ruang dan Pulau Tagulandang itu menghindari kawasan pesisir sampai kemudian kondisi benar-benar kita nyatakan aman. Ini untuk mewaspadai sekiranya terjadi tsunami sebagaimana pernah terjadi tahun 1871," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Abdul memberi penjelasan kenapa hal itu perlu diwaspadai. "Karena mekanisme tsunami yang dibangkitkan oleh aktivitas gunung api itu terkadang tidak bisa berbeda dengan mekanisme tsunami yang dibangkitkan oleh gempa," kata dia.
"Kalau tsunami yang dibangkitkan gempa maka peringatan dini gempa bisa kita mulai pada saat gempa. Sedangkan pada saat ini, ini aktivitas vulkanik sudah terjadi dan kita lihat cukup banyak material vulkanik dan kita tidak tahu mungkin saja aktivitas vulkanik yang signifikan masih akan terjadi sehingga sekali lagi kita imbau masyarakat di Pulau Tagulandang untuk menjauhi kawasan pesisir untuk mewaspadai potensi kemungkinan terjadinya tsunami," jelasnya.